Jumat, 24 Februari 2012

ANEMIA

ANEMIA Oleh : Yayang Nur Enida
PENGERTIAN ANEMIA Anemia (dalam bahasa Yunani : Tanpa darah) adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal. Atau bisa disebut juga keadaan dimana massa eritrosit yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Secara laboratorium dijabarkan sebagai penurunan dibawah normal kadar hemoglobin, hitung eritrosit, dan hematokrit (per 100 ml darah). Ukuran hemoglobin normal - Laki-laki sehat mempunyai Hb: 14 gram – 18 gram - Wanita sehat mempunyai Hb: 12 gram – 16 gram Tingkat pada anemia - Kadar Hb 10 gram – 8 gram disebut anemia ringan. - Kadar Hb 8 gram – 5 gram disebut anemia sedang. - Kadar Hb kurang dari 5 gram disebut anemia berat. KLASIFIKASI ANEMIA Banyak hal-hal yang dapat menimbulkan berkurangnya jumlah sel darah merah tersebut, sehingga anemia dapat kita klasifikasikan sebagai berikut : 1. Anemia defisiensi yaitu anemia disebabkan gangguan pembentukan haemoglobin akibat kurangnya bahan-bahan yang diperlukan, seperti protein, besi, mineral-mineral, dan vitamin. Yang termasuk golongan ini adalah : a. Anemia megaloblastik, disebabkan : - Defisiensi asam folat (citroforum factor) atau malabsorpsi - Defisiensi vitamin B12 atau malabsorpsi b. Anemia mikrositik disebabkan : - Defisiensi besi - Keracunan timah hitam c. Keadaan lain yaitu : - Anemia karena infeksi, inflamasi, atau proses keganasan d. Anemia karena penyakit ginjal menahun 2. Anemia aplastik yaitu anemia disebabkan rusaknya pabrik sel darah (sumsum tulang). Rusaknya pabrik sel darah ini dapat ditimbulkan oleh berbagai sebab seperti infeksi berat, intoksikasi obat-obatan atau bahan logam, radiasi, dan lain-lain. 3. Anemia hemolitik yaitu anemia disebabkan proses hemolitik, baik oleh karena pengaruh faktor-faktor dari luar eritrosit seperti infeksi, obat-obatan, parasit, keracunan, ketidakcocokan golongan darah pada transfusi darah ataupun faktor-faktor bawaan (intrinsik). Yang termasuk kedalam golongan ini adalah : a. Faktor Intrinsik (Intrasellular): - Kelainan struktur eritrosit • Sferositosis herediter • Elliptositosis hemolitik • Paroksimal nokturnal haemoglobinuria - Kelainan enzim (haemolitik anemia non sferositik) • Defisiensi piruvat kinase • Defisiensi heksokinase - Kelainan sintesa • Thallasemia • Haemoglobin abnormal seperti Hb S; Hb C; Hb D; Hb E dan lain-lain, baik sendiri maupun kombinasi b. Faktor Ekstrinsik (Ekstraselluler). Gangguan-gangguan imunologi disebabkan: - Antibodi didapat secara pasif misal pada haemolitik disease of the new born, akibat rhesus isoimunisasi maupun A atau B isoimunisasi - Pembentukan antibodi yang aktif misal pada • Autoimun hemolitik anemia idiopatik • Drug induced • Simtomatik seperti pada malaria 4. Anemia pasca pendarahan yaitu anemia yang disebabkan karena pendarahan. Yang termasuk kedalam golongan ini adalah: a. Kelainan/ gangguan kompartemen jaringan • Pada kekurangan vitamin C (scurvy) • Pada keadaan lain yang jarang yaitu Sindrome Ehler Danlos dan Pseudoxanthoma elasticum b. Kelainan/ gangguan kompartemen pembuluh darah, misal: • Teleangiektasi hemorhagika herediter • Pseudohemofilia (variant von Willibrand) • Purpura Henoch schoelein • Lupus eritematosus sistemik • Syndrome Waterhouse Friedrichsen (karena meningokoksemia) • Kekurangan vitamin C atau scorbut c. Kelainan/gangguan trombosit, bisa berupa: • Trombositopenia (Trobocytopenic Purpura) • Trombopatia (tromboasthenia) d. Kelainan/gangguan kompartemen pembekuan misal: • Hemofilia A • Hemofilia B • Von Willibrand • DIC (Disseminated Intravaskular Coagulation) e. Kelainan/gangguan kompartemen fibrinolisis akibat: • Sekunder dari penyakit hati. PENYEBAB ANEMIA Penyebab anemia yang paling sering ditemukan, diantaranya: 1. Kekurangan zat besi Perempuan akan lebih mudah menderita anemia bila dibandingkan dengan laki laki karena perempuan mengalami kehilangan darah tiap bulan saat menstruasi. Perempuan juga rentan mengalami kekurangan zat besi. Pada orang dewasa, kekurangan zat besi sering disebabkan oleh karena kehilangan darah khronis seperti menstruasi. Kehilangan darah khronis juga bisa disebabkan oleh karena kanker terutama kanker pada usus besar. Anemia juga bisa disebabkan oleh karena perdarahan usus yang disebabkan oleh karena konsumsi obat obatan yang mengiritasi usus.Obat yang termasuk golongan ini terutama obat NSAID. Pada bayi dan anak anak, anemia kekurangan zat besi biasanya disebabkan karena kurangnya asupan makanan yang mengandung zat besi. 2. Perdarahan Perdarahan yang banyak saat trauma baik di dalam maupun di luar tubuh akan menyebabkan anemia dalam waktu yang relatif singkat. Perdarahan dalam jumlah banyak biasanya terjadi pada maag khronis yang menyebabkan perlukaan pada dinding lambung. 3. Genetik Kelainan herediter atau keturunan juga bisa menyebabkan anemia. Kelainan genetik ini terutama terjadi pada umur sel darah merah yang terlampau pendek sehingga sel darah merah yang beredar dalam tubuh akan selalu kekurangan. Anemia jenis ini dikenal dengan nama sickle cell anemia. Gangguan genetik juga bisa menimpa hemoglobin yang mana produksi hemoglobin menjadi sangat rendah. Kelainan ini kita kenal dengan nama thalasemia. 4. Kekurangan vitamin B12 Anemia yang diakibatkan oleh karena kekurangan vitamin B12 dikenal dengan nama anemia pernisiosa. 5. Kekurangan asam folat Kekurangan asam folat juga sering menyebabkan anemia terutama pada ibu ibu yang sedang hamil. 6. Pecahnya dinding sel darah merah Anemia yang disebabkan oleh karena pecahnya dinding sel darah merah dikenal dengan nama anemia hemolitik. Reaksi antigen antibodi dicurigai sebagai biang kerok terjadinya anemia jenis ini. 7. Gangguan sumsum tulang Sumsum tulang sebagai pabrik produksi sel darah juga bisa mengalami gangguan sehingga tidak bisa berfungsi dengan baik dalam menghasilkan sel darah merah yang berkualitas. Gangguan pada sumsum tulang biasanya disebabkan oleh karena mestatase sel kanker dari tempat lain. Penyebab anemia yang lain masih banyak, cuma karena keterbatasan tempat maka saya hanya menulis yang sering dijumpai saja TANDA DAN GEJALA ANEMIA Dalam kondisi normal, butir-butir darah merah mengandung hemoglobin, yaitu sel darah merah yang bertugas membawa oksigen serta nutrisi ke otak dan ke berbagai jaringan dan organ tubuh. Saat seseorang menderita anemia, maka jumlah sel darah merah secara keseluruhan atau jumlah hemoglobin dalam darah merah berkurang. Kondisi ini berdampak pada penurunan kemampuan sel darah merah membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Akibatnya, tubuh kurang mendapat pasokan oksigen, yang menyebabkan tubuh lemas dan cepat lelah. Gejala Anemia : 1. Paleness / Kepucatan 2. Weakness / Kelemahan 3. Tiredness / Lelah 4. Chest pains (in severe cases) / Dada nyeri (pada kasus yang berat) 5. Shortness of breath (in severe cases) / Sesak napas (pada kasus yang berat) 6. Heart palpitations (in severe cases) / Heart palpitations (pada kasus yang berat) 7. Low blood pressure / Tekanan darah rendah Gejala anemia bisa juga termasuk: 1. Abdominal pain/ Sakit perut 2. Weight loss/ Berat badan 3. Fatigue/ Kelelahan 4. Chest pain/ Nyeri dada PENCEGAHAN ANEMIA Mengkonsumsi makanan bergizi. Makanan bergizi tidak harus makanan mahal. Mintalah saran pada petugas kesehatan mengenai makanan yang ada di sekitar tempat tinggal kita yang baik untuk dikonsumsi agar kita terhindar dari anemia. Kita juga dapat mengkonsumsi tablet besi atau di banyak tempat dikenal dengan tablet tambah darah. Perhatikan dosis dan aturan minum yang dianjurkan sehingga tidak berdampak negatif bagi kesehatan kita. PENATALAKSANAAN ANEMIA 1. Terapi suportif : memperkuat daya tahun tubuh. 2. Terapi khas untuk masing-masing anemia, misalnya besi untuk anemia defesiensi besi. 3. Terapi ex juvantivus : terapi yang terpaksa diberikan sebelum diagnosis dapat dipastikan, jika terapi ini berhasil berarti diagnosis dapat dikuatkan. Terapi hanya dilakukan jika tidak tersedia fasilitas diagnosis yang mencukupi dan harus diawasi dengan ketat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar