Sabtu, 25 Februari 2012

NEUROLOGI DAN MIOLOGI

NEUROLOGI DAN MIOLOGI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Neurologi adalah cabang dari ilmu kedokteran yang menangani kelainan pada sistem saraf. Dokter yang mengkhususkan dirinya pada bidang neurologi disebut neurolog dan memiliki kemampuan untuk mendiagnosis, merawat, dan memanejemen pasien dan kelainan saraf. Kebanyakan para neurolog dilatih untuk menangani pasien dewasa. Untuk anak-anak dilakukan oleh neurolog pediatrik, yang merupakan cabang dari pediatri atau ilmu kesehatan anak. Di Indonesia, dokter dengan spesialisasi neurologi diberi gelar Sp.S. atau Spesialis Saraf. Miologi (myology) adalah suatu ilmu pengetahuan tentang otot. yang dapat diartikan adalah sebagai berikut, Myo adalah Muscle atau otot sedangkan Logy adalah Ilmu pengetahuan. Sehingga alat gerak (locomotor apparetus) di dalam tubuh. B. Tujuan Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : a. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah anatomi. b. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang neurologi dan miologi dari materi yang dicari diluar bangku kuliah. BAB II PEMBAHASAN A. Neurologi Neurologi adalah cabang dari ilmu kedokteran yang menangani kelainan pada sistem saraf. Dokter yang mengkhususkan dirinya pada bidang neurologi disebut neurolog dan memiliki kemampuan untuk mendiagnosis, merawat, dan memanejemen pasien dan kelainan saraf. Kebanyakan para neurolog dilatih untuk menangani pasien dewasa. Untuk anak-anak dilakukan oleh neurolog pediatrik, yang merupakan cabang dari pediatri atau ilmu kesehatan anak. Di Indonesia, dokter dengan spesialisasi neurologi diberi gelar Sp.S. atau Spesialis Saraf. 1. Bidang Kerja Para neurolog menangani kelainan pada sistem saraf, termasuk pada sistem saraf pusat (otak, batang otak, dan otak kecil), sistem saraf tepi (misalnya saraf otak), dan sistem saraf otonom. Neurolog juga dapat mendiagnosa dan memeriksa beberapa kasus pada sistem otot dan tulang (muskuloskeletal). Kondisi mayor termasuk: • sakit kepala seperti migrain. • epilepsi. • kelainan saraf yang degeneratif seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, ataksia. • penyakit sistem peredaran darah di otak atau serebrovaskular seperti stroke. • kesulitan tidur. • palsi otak kecil. • infeksi otak seperti ensefalitis, meningitis, mielitis pada sum-sum tulang belakang. • kanker atau tumor di otak dan selaputnya, sistem saraf. • kelainan pergerakan seperti tremor pada penyakit Parkinson, khorea. • penyakit demielinasi pada sistem saraf pusat seperti sklerosis ganda, dan pada sistem saraf tepi seperti sindrom Guillain-BarrĂ©. • kelainan pada sum-sum tulang belakang. • kelainan sistem saraf tepi. • cedera traumatik. • status mental seperti koma. • kesulitan berbicara dan berbahasa. 2. Pendidikan Di Indonesia, seseorang dapat menjalani pendidikan spesialisasi saraf setelah mendapat gelar profesi dokternya. Pendidikan spesialiasi dapat diikuti di universitas yang membuka program tersebut. 3. Pemeriksaan Selama pemeriksaan, neurolog meninjau riwayat kesehatan pasien dengan perhatian khusus pada kondisi saat ini. Pasien akan menjalani berbagai pemeriksaan klinis seperti pemeriksaan penglihatan, kekuatan, koordinasi, refleks, dan rangsangan. Informasi tersebut akan membantu neurolog untuk memastikan penyakit tersebut berhubungan pada sistem saraf. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan untuk mendiagnosis penyakit yang diderita pasien. 4. Tugas klinis - Kasus umum Para neurolog bertanggung jawab pada diagnosis, perawatan, manajemen kondisi pasiennya. Bila diperlukan tindakan pembedahan, neurolog harus merujuk pasiennya pada dokter spesialisasi bedah saraf dan neuroradiolog. Di beberapa negara, neurolog diperlukan untuk menegakkan keputusan mati batang otak. Neurolog juga bertanggung jawab untuk beberapa tindakan medis seperti fungsi lumbal. Namun bila neurolog tidak hadir, dokter umum yang berkemampuan dapat melakukan fungsi lumbal tersebut. - Bidang kerja dengan spesialiasi lain Setiap negara memiliki cabang kedokteran spesialis yang berbeda dan pada penerapan tugasnya. faktanya, banyak pasien stroke yang dirujuk ke dokter penyakit dalam, padahal hal ini dapat ditangani oleh neurolog. Pasien yang mengalami kesulitan tidur dapat pula dirujuk ke ahli pulmunologi. Sakit kepala yang ringan dapat dirujuk ke dokter umum. - Neurologi dan psikiatri Walau penyakit jiwa diyakini terdapat kelainan pada sistem saraf, namun hal ini ditangani oleh psikater atau ahli penyakit jiwa. Terdapat indikasi kuat bahwa mekanisme neuro-kimiawi berperan penting dalam penyakit jiwa seperti skizofrenia. Kelainan saraf sering pula memiliki manifestasi penyakit jiwa seperti depresi pasca stroke, kepikunan yang dihubungkan pada penyakit Parkinson, disfungsi kognitif pada penderita penyakit Alzheimer. Tidak ada pembedaan yang terlalu besar antara neurologi dan psikiatri. Pembedaan ini hanyalah alasan praktis dan akar sejarah. B. Miologi Miologi (myology) adalah suatu ilmu pengetahuan tentang otot. yang dapat diartikan adalah sebagai berikut, Myo adalah Muscle atau otot sedangkan Logy adalah Ilmu pengetahuan. Sehingga alat gerak (locomotor apparetus) di dalam tubuh, dapat di kelompokan sebagai berikut : 1. Alat gerak yang bersifat Pasif (digerakan) yang artinya dapat di gereakan oleh faktor lain. Alat gerak yang bersipat pasif ini boleh kita jumpai pada Jaringan Tulang, Jaringan Rawan dan Jaringan Ikat. Jaringan tersebut sering kita katakan sebagai jaringan penyokong atau jaringan penunjang 2. Alat gerak yang bersifat aktif (yang menggerakan) yang artinya dapat menggerakan jaringan yang lain/yang bersifat pasif dapat kita sebut juga jaringan ini adalah jaringan Otot dan jaringan Syaraf. Jaringan otot terdiri dari sel-sel yang bentuknya panjang dan ramping. Tiap-tiap sel otot mempunyai serabut otot dan beberapa serabut otot ini dikumpulkan menjadi sebuah alat tubuh yang disebut otot (daging). Otot merupakan jaringan eksitabel atau jaringan peka rangsang, yang dapat dirangsang secara kimiawi, listrik dan mekanik untuk menimbulkan suatu aksi potensial. 1. Fungsi Otot Fungsi utama dari otot rangka yaitu, melakukan kontraksi yang menjadi dasar terjadinya gerakan tubuh. Aktivitas otot rangka dikoordinasi oleh susunan saraf sehingga membentuk gerakan yang harmonis dari posisi tubuh yang tepat. 2. Klasifikasi Otot a. Berdasarkan sifat fisiologisnya dan strukturnya. - Otot rangka : Diberbagai bagian tubuh ada kurang lebih 600 otot rangka. - Otot polos terdiri atas : Otot polos unit ganda (multi-unit) dan Otot polos unit tunggal (single unit). - Otot jantung b. Berdasarkan hubungan serabut otot dan tendo - Otot fusiform, ciri-cirinya : Serabutnya panjang, hasil gerakannya luas tapi tidak kuat, tendo relatif pendek. - Otot Unipenatus,ciri-cirinya : Serabut pendek, tendo panjang, lebih kuat. - Otot Bipenatus,ciri-cirinya : Serabut pendek, melekat pada kedua sisi tendo, tendo panjang, lebih kuat. c. Berdasarkan origo otot - Otot dengan dua kepala --- contoh bicep brachii. - Otot dengan tiga kepala --- contoh triceps. - Otot dengan empat kepala – contoh Quadriceps. - Otot dengan satu kepala mempunyai satu tendo perantara atau lebih disebut otot dengan dua venter atau 3 venter, contoh otot multi penatus. d. Berdasarkan kecepatan kontraksinya - Otot Fasis (white muscle). - Otot Postural (Red muscle). BAB III PENUTUP 4.1. Kesimpulan Kesimpulan pada makalah ini dapat dijelaskan sebagai berikut : • Neurologi adalah cabang dari ilmu kedokteran yang menangani kelainan pada sistem saraf. Dokter yang mengkhususkan dirinya pada bidang neurologi disebut neurolog dan memiliki kemampuan untuk mendiagnosis, merawat, dan memanejemen pasien dan kelainan saraf. Kebanyakan para neurolog dilatih untuk menangani pasien dewasa. Untuk anak-anak dilakukan oleh neurolog pediatrik, yang merupakan cabang dari pediatri atau ilmu kesehatan anak. Di Indonesia, dokter dengan spesialisasi neurologi diberi gelar Sp.S. atau Spesialis Saraf. • Miologi (myology) adalah suatu ilmu pengetahuan tentang otot. yang dapat diartikan adalah sebagai berikut, Myo adalah Muscle atau otot sedangkan Logy adalah Ilmu pengetahuan. Sehingga alat gerak (locomotor apparetus) di dalam tubuh. 4.2. Saran Saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut : 1. Neurologi dan Miologi harus dipelajari untuk lebih memaksimalkan dalam pemahaman ilmu olahraga. 2. Pihak akademik perlu menyelenggarakan seminar tentang neurologi dan miologi. 3. Akademik hendaknya menyediakan buku-buku yang berhubungan dengan neurologi dan miologi, umumnya materi-materi yang berkaitan dengan anatomi. DAFTAR PUSTAKA • American Academy of Neurology. • National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS). • brainblog: berita mengenai otak dan perilaku. • Neurology Journals: daftar jurnal neurologi. • On Line Neurology Journal Club (via JournalReview.org). • Fast-MAG The Field Administration of Stroke Therapy – Magnesium Phase 3 Clinical Trial. • Journal of The American Stroke Association. • www. Google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar