Jumat, 10 Februari 2012
MODEL KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
MODEL KONSEP KEPERAWATAN KELUARGA
Oleh : Yayang Nur Enida (S1-KEPERAWATAN)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu aspek yang penting dalam keperawatan adalah keluarga. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat merupakan klien keperawatan atau si penerima asuhan keperawatan. Keluarga berperan dalam menentukan cara asuhan yang diperlukan anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan keperawatan di rumah sakit dapat menjadi sia-sia jika tidak dilanjutkan oleh keluarga. Secara empiris dapat dikatakan bahwa kesehatan anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga menjadi sangat berhubungan atau signifikan.
Unit dasar ini memiliki pengaruh yang begitu kuat terhadap perkembangan seorang individu yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya kehidupan individu tersebut. Keluarga memiliki pengaruh yang penting sekali terhadap pembentukan identitas seorang individu dan perasaan harga diri. Prioritas tertinggi keluarga biasanya adalah kesejahteraan anggota keluarganya.
Keluarga menempati posisi diantara individu dan masyarakat, sehingga dengan memberikan pelayanan kesehatan kepada keluarga, perawat mendapat dua keuntungan sekaligus. Keuntungan pertama adalah memenuhi kebutuhan individu, dan keuntungan yang kedua adalah memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pemberian pelayanan kesehatan perawat harus memperhatikan nilai-nilai dan budaya keluarga sehingga dapat menerima.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan keluarga.
b. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang model konsep keperawatan keluarga dari materi yang dicari diluar bangku kuliah.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pegertian Teori Dan Model Konsep
Chin dan Jacobs (1983 ) mendefinisikan teori yang dikutip oleh Paula J.C dan Janet W.K (2009 ) sebagai sekumpulan konsep, definisi dan proposrsi yang menunjukkan suatu pandangan sistematis terhadap fenomena dengan memperlihatkan suatu interelasi khusus terhadap konsep untuk menguraikan, menjelaskan, memprediksi dan atau mengendalikan suatu fenomena. Suhartono Taat Putra (2000 ) mendefinisikan teori adalah penjelasan sistematik dari suatu fakta, yang menjelaskan keterkaitan antar konsep. Jadi teori menghubungkan konsep dengan menggunakan definisi yang menyatakan hubungan yang signifikan antara konsep-konsep.
Model keperawatan dikembangkan berdasarkan pada asumsi, nilai dan kepercayaan para ahli teori tentang manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan. Tujuan utama dari model keperawatan adalah memandu praktek keperawatan berdasarkan teori dan mengarahkan penyusunan teori. Tujuan lainnya adalah memeberikan persepktif unik untuk memandang situasi klien, memberikan pedoman untuk mengorganikasikan pemikiran dan pengamatan, memfokuskan, menginterpretasikan data dan mengkomunikasikan temuan pada orang lain, memandu fokus praktek keperawatan dalam setiap komponen proses keperawatan, menghubungkan praktek, teori, penelitian dan pendidikan keperawatan.
Semua model keperawatan mengandung beberapa aspek dari ketiga pendekatan, namun demikian, masing-masing model cendrung menekankan satu katagori diatas katagori lainnya ( Paula J.C dan Janet W.K 2009 ). Berikut ada beberapa contoh model keperawatan beserta karateristik utama dari model :
Nama
Hildegard E. Peplau
Faye G. Abdellah
Ida Jean Orlando
Virginia Handerson
Martha E. Rogers
Dorothea Orem
Imogene M.King
Sister Callista Roy
Jean Watson
Betty Neuman
Leininger
Rosemarie Rizzo Parse Karateristik utama dari model
Hubungan interpersonal
Berpusat pada`masalah, berpusat pada`pasien
Psikodinamik-Interpersonal
Kebutuhan Dasar Manusia
Ilmu tentang manusia sebagai sebuah unit
Perawatan Diri
Teori pencapaian tujuan
Adaptasi
Asuhan Kemanusian
System perawatan Kesehatan : pendekatan
individu Total.
keperawatan transkultural
Manusia Hidup-Sehat
Konsep model “self care” d.e orem (1971). Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan upaya kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu : Mengenal masalah, Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, Merawat anggota keluarga yang mengalamai gangguan kesehatan, Memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang kesehatan, dan Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara tepat.
2.2 Peran Perawat Keluarga
Perawatan kesehatan keluarga adalah pelayanan kesehatan yang ditujukan pada keluarga sebagai unit pelayanan untuk mewujudkan keluarga yang sehat. Fungsi perawat membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah kesehatan dengan cara meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsi dan tugas perawatan kesehatan keluarga.
Peran perawat dalam melakukan perawatan kesehatan keluarga adalah sebagai berikut:
1. Pendidik
Perawat perlu melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga agar:
a. Keluarga dapat melakukan program asuhan kesehatan secara mandiri.
b. Bertanggung jawab terhadap masalah kesehatan keluarga.
2. Koordinator : koordinasi diperlaukan pada perawatan agar pelayanan komprehensive dapat dicapai. Koordinasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan pengulangan.
3. Pelaksana : perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga dengan menggunakan metode keperawatan.
4. Pengawas kesehatan : sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan home visite yang teratur untuk mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
5. Konsultan : perawat sebagai nara sumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan perawat dan klien harus terbina dengan baik, kemampuan perawat dalam menyampaikan informasi dan kialitas dari informasi yang disampaikan secara terbuka dan dapat dipercaya.
6. Kolaborasi : bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota tim kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.
7. Fasilitator : membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial ekonomi, sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti rujukan dan penggunaan dana sehat.
8. Penemu kasus : menemukan dan mengidentifikasi masalah secara dini di masyarakat sehingga menghindarkan dari ledakan kasus atau wabah.
9. Modifikasi lingkungan : mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun masyarakat agar tercipta lingkungan yang sehat.
2.3 Teori Konseptual Keperawatan Dorothea E. Orem
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain degan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap model dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan.
Pemilihan model keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik, memerlukan pengetahuan yang mendalam tentang variable-variable utama yang mempengaruhi situasi klien. Langkah-langkah yang harus dilakukan perawat dalam memilih model keperawatan yang tepat untuk kasus spesifik adalah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan informasi awal tentang fokus kesehatan klien, umur, pola hidup dan aktivitas sehari-hari untuk mengidentifikasi dan memahami keunikan pasien.
2. Mempertimbangkan model keperawatan yang tepat dengan menganalisa asumsi yang melandasi, definisi konsep dan hubungan antar konsep.
Dari beberapa model konsep, salah satu diantaranya adalah model self care yang diperkenalkan oleh Dorothea E. Orem. Orem mengembangkan model konsep keperawatan ini pada awal tahun 1971 dimana dia mempublikasikannya dengan judul "Nursing Conceps of Practice Self Care". Model ini pada awalnya berfokus pada individu kemudian edisi kedua tahun 1980 dikembangkan pada multi person's unit (keluarga, kelompok dan komunitas) dan pada edisi ketiga sebagai lanjutan dari 3 hubungan konstruksi teori yang meliputi :
1. Teori self care
2. Teori self care deficit, dan
3. Teori nursing system
2.3.1 Biografi Dorothea E. Orem
Dorothea E. Orem pendidikan sekolah perawatan di rumah sakit Providence di Washington DC. Lulus Sarjana Muda tahun 1930. Lulus Master tahun 1939 pendidikan keperawatan. Tahun 1945 bekerja di Universitas Katolik di Amerika selama perjalanan kariernya ia telah bekerja sebagai staf perawat, perawat tugas pribadi, pendidik, administrasi keperawatan dan sebagai konsultan (1970).
1. Tahun 1958- 1959 sebagai konsultan di Departemen kesehatan pada bagian pendidikan kesejahteraan dan berpartisipasi pada proyek pelatihan keperawatan
2. Tahun 1959 konsep perawatan Orem dipublikasikan pertama kali
3. Tahun 1965 bergabung dengan Universitas Katolik di Amerika membentuk model teori keperawatan komunitas
4. Tahun 1968 membentuk kelompok konferensi perkembangan keperawatan, yang menghasilkan kerja sama tentang perawatan dan disiplin keperawatan
5. Tahun 1976 mendapat gelar Doktor Honoris Causa
6. Tahun 1980 mendapat gelar penghargaan dari alumni Universitas Katolik Amerika tentang teori keperawatan
7. Selanjutnya Orem mengembangkan konsep keperawatan tentang perawatan diri sendiri dan dipulikasikan dalam keperawatan (Concept of Pratice tahun 1971).
8. Tahun 1980 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang edisi pertama diperluas pada keluarga, kelompok dan masyarakat.
9. Tahun 1985 mempublikasikan buku kedua yang berisi tentang tiga teori, yaitu ; Theory self care, theory self care deficit, theory system keperawatan.
2.3.2 Pengertian
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah "Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980).
Pada dasarnya diyakini bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
2.3.3 Teori Sistem Keperawatan Orem
Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi kebutuhan dan menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self Care Deficit of Nursing. Dari teori ini oleh Orem dijabarkan ke dalam tiga teori yaitu ;
1. Self Care
Teori self care ini berisi upaya tuntutan pelayanan diri yang The nepeutic sesuai dengan kebutuhan .
Perawatan diri sendiri adalah suatu langkah awal yang dilakukan oleh seorang perawat yang berlangsung secara continue sesuai dengan keadaan dan keberadaannya , keadaan kesehatan dan kesempurnaan.
Perawatan diri sendiri merupakan aktifitas yang praktis dari seseorang dalam memelihara kesehatannya serta mempertahankan kehidupannya. Terjadi hubungan antar pembeli self care dengan penerima self care dalam hubungan terapi. Orem mengemukakan tiga kategori / persyaratan self care yaitu : persyaratan universal, persyaratan pengembangan dan persyaratan kesehatan.
Penekanan teori self care secara umum :
• Pemeliharaan intake udara
• Pemeliharaan intake air
• Pemeliharaan intake makanan
• Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
• Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat
• Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
• Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
• Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai dengan potensinya.
2. Self Care Deficit
Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan pada saat perawatan yang dibutuhkan.
Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif. Teori self care deficit diterapkan bila :
• Anak belum dewasa
• Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
• Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
3. Nursing system
Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas "Self Care". Orem mengidentifikasikan klasifikasi Nursing System :
1. The Wholly compensatory system
Bantuan secara keseluruhan, dibutuhkan untuk klien yang tidak mampu mengontrol dan memantau lingkungannya dan berespon terhadap rangsangan.
2. The Partly compensantory system
Bantuan sebagian, dibutuhkan bagi klien yang mengalami keterbatasan gerak karena sakit atau kecelakaan.
3. The supportive - Educative system
Dukungan pendidikan dibutuhkan oleh klien yang memerlukannya untuk dipelajari, agar mampu melakukan perawatan mandiri.
4. Metode bantuan :
Perawat membantu klien dengan menggunakan system dan melalui lima metode bantuan yang meliputi :
• Acting atau melakukan sesuatu untuk klien
• Mengajarkan klien
• Mengarahkan klien
• Mensupport klien
Menyediakan lingkungan untuk klien agar dapat tumbuh dan berkembang.
2.3.4 Keyakinan dan nilai – nilai
Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama keperawatan adalah :
1. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu koping dan efeknya.
2. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan perkembangan.
3. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
4. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan self care yang mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan.
2.3.5 Tiga kategori self care
Model Orem's menyebutkan ada beberapa kebutuhan self care yang disebutkan sebagai keperluan self care (self care requisite), yaitu :
1. Universal self care requisite ; keperluan self care universal dan ada pada setiap manusia dan berkaitan dengan fungsi kemanusiaan dan proses kehidupan, biasanya mengacu pada kebutuhan dasar manusia. Universal requisite yang dimaksudkan adalah :
• Pemeliaharaan kecukupan intake udara
• Pemeliharaan kecukupan intake cairan
• Pemeliaharaan kecukupan makanan
• Pemeliaharaan keseimabnagn antara aktifitas dan istirahat
• Mencegah ancaman kehidupan manusia, fungsi kemanusiaan dan kesejahteraan manusia
• Persediaan asuhan yang berkaitan dengan proses- proses eliminasi.
• Meningkatkan fungsi human fungtioning dan perkembangan ke dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi seseorang, keterbatasan seseorang dan keinginan seseorang untuk menjadi normal.
2. Developmental self care requisite : terjadi berhubungn dengan tingkat perkembangn individu dan lingkungan dimana tempat mereka tinggal yang berkaitan dengan perubahan hidup seseorang atau tingkat siklus kehidupan.
3. Health deviation self care requisite : timbul karena kesehatan yang tidak sehat dan merupakan kebutuhan- kebutuhan yang menjadi nyata karena sakit atau ketidakmampuan yang menginginkan perubahan dalam perilaku self care.
2.3.6 Tujuan
Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
1. Menurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini berarti menghilangkan self care deficit.
2. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self care.
3. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun dihilangkan.
Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan self care klien.
Tujuan keperawatan pada model Orem's yang diterapkan kedalam praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah :
1. Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara terapeutik
2. Menolong klien bergerak kearah tidakan-tidakan asuhan mandiri
3. Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami gangguan secara kompeten.
Dengan demikian maka fokus asuhan keperawatan pada model orem's yang diterapkan pada praktek keperawtan keluaga/komunitas adalah:
1. Aspek interpersonal : hubungan didalam kelurga
2. Aspek sosial : hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3. Aspek prosedural ; melatih ketrampilan dasar keluarga sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi
4. Aspek tehnis : mengajarkan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang dilakukan di rumah, misalnya melakukan tindakan kompres secara benar.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa :
• Perawat harus memahami apa yang harus dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan benar.
• Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai dengan karakteristik klien dapat memberikan askep yang relevan .
• Model konsep atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat bantuan yang akan diberikan.
• Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.
3.2. Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan adalah sebagai berikut :
- Akademik hendaknya menyediakan buku-buku yang berhubungan dengan model konsep keperawatan keluarga umumnya materi-materi yang berkaitan dengan keperawatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Friedman MF (1998), Family Nursing, Research Theory and Practice 4 th Edition, Appletonj & Large USA
Harmon H, Shirley May & Sherly Thalman B (1996), Family Health Care Nursing – Theory Pracice and Research. F.A. Davis Company Philadelphia
http://kapukpkusolo.blogspot.com/2011/01/teori-konseptual-keperawatan-dorothea-e.html
Marrelli, FM & Lynda SH (1987) The Nurse Manager’s Survival Guide-Practical Answers to Everyday Problems, Mosby Year Book Inc. : Philadelphia
Rice Robyn, (1996) Home Health Nursing Practice, Concept and Aplication 2 nd Edition Mosby Co. USA.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar