Selasa, 21 Februari 2012

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS

KEPERAWATAN GAWAT DARURAT DAN KRITIS (Terimakasih untuk pa H.Deni Wahyudi, S.Kp untuk materi dan semua ilmu yg sudah diberikan.......)
GAWAT DARURAT   Filosofi Gawat Darurat : When Where Berikan Pertolongan Gawat Darurat Who Prinsip PPGD :Pertolongan Penderita Gawat Darurat PPGD Hindarkan Kematian Cegah Kecacatan Prinsip penolong : Cepat dan Tepat Pertolongan segera oleh orang yang menemukan pertama kali Tindakan yang dilakukan : a. non medis b. medis :Basic life support, Advanced life support Penderita Gawat Darurat   a. Immediataly Life Threatening Case : Kasus : perlu segera : ancaman kematian Obstruksi jalan napas Asphixia Keracunan CO Tensian pneumotoraks Cadiac arrest Tamporade jantung b.Potentially Life Threatening Case : Potensial ancaman kematian Kontusio paru / jantung Pendarahan Koma c.Limb Threatening : ancaman Kecacatan Fraktur tulang disertai cedera pada persyarafan Crush injury pada ekstremitas atas / bawah Sindroma kompartemen Lingkup PPGD Primary survey : tahu kondisi GD tanpa alat bantu diagnostik & tind awal dlm mengatasi masalah Secondary survey : penilaian ulang , Px Dgnst + Tahapan tindakan yg harus dilakukan : A : Airway Management : Bebaskan jalan nafas B : Breathing mng : Fx pernafasan (ventilasi) C : Circulation mng : Ggn sirkulasi Tiga tindakan diatas : BHD (Basic life support) D : Drug management (mng) D : Defibrilator D : Disability: menentukan ggn pd sist lain, ex : neurologi D : Differential diagnosis : diagn banding E : EKG, E : Exposure Peran, Fungsi dan Tugas Perawat dalam Gawat Darurat  Definisi :   Peran : Adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang dengan kedudukan dalam suatu system   Fungsi : Adalah pekerjaan/segala sesuatu yang harus dilakukan sesuai perannya   Gawat Darurat : Peristiwa yang menimpa seseorang dengan tiba-tiba yang dapat membahayakan jiwa, sehingga memerlukan tindakan dengan segera dan tepat. Peran Perawat :Lokakarya Nasional Keperawatan tahun 1993 Pelaksanan Pengelola Pendidik Peneliti   Fungsi Perawat : Tiga fungsi utama : Fungsi independen : care Fungsi dependen Fungsi kolaburatif ASPEK LEGAL UGD/IGD BAGI PERAWAT UU. No. 6 tahun 1963 Tenaga Kesehatan Sarjana Muda / Menengah / Rendah Asisten Apoteker Bidan, Perawat UU No. 23 tahun 1992 Mengabdikan Bidang Kesehatan Melalui pendidikan Ada kewenangan UU. No. 8 tahun 1999 UU Konsumen Hak Keamanan / Kenyamanan / Keselamatan Hak Informasi secara jujur Tidak Diskriminatif Hak Konvensasi Wajib : Bertekad Baik Sesuai dengan standar Tersedia Fasilitas Menepati janji pelayanan UU. No. 5 tahun 1997 Psikotropika 14. Penyerahan : Apotek, Rumah Sakit, Puskesmas, Balai Pengobatan, Dokter, Resep Dokter 32. Wajib Membuat laporan 42. Alat-alat dalam pengawasan pemerintah 51. Teguran / Ijin Praktek dicabut Pidana : Menggunakan 4 – 15 tahun / 150-750 juta memiliki membawa 5 th/100 juta tidak lapor 1 th/20 juta KUHP Pidana : -Ps. 359 : karena kesalahan (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati - Ps 360 : karena kesalahan (kealpaannya) menyebabkan orang lain mendapat luka UU. Narkotik No. 22 tahun 1997 Masalah Pidana : Perawat / bidan sembunyikan kematian KUHP 181/9 Bln 204. Menjual barang berbahaya 15 tahun 205. Karena salahnya 9 bulan 253. Memalsu tanda tangan 7 tahun 263. Membuat surat palsu 6 tahun 267. Membuat keterangan palsu 7 tahun 277. Asal usul kelahiran tak tentu 6 bln 304. Membiarkan orang sengsara 2 tahun 8 bln 320. Menista orang mati 4 bln 2 minggu 322. Membuka rahasia Bioetik Keperawatan Defenisi: Adalah studi tentang isu etik dalam pelayanan kesehatan. Kode etik dalam memberikan pelayan profesional keperawatan kepada klien Kebutuhan psikososial klien & klg dlm Kegawatdaruratan Stress krisis & adaptasi : penyakit, kecacatan, kematian – Ggn aman& nyaman Stress : suatu stimulus yg mengakibatkan ketidakseimbangan fx fisiologis & psikologis Tujuan askep adalah tercapainya keseimbangan fisologik & emosional Perilaku koping yg tdk efektif Ansietas terjadi bila : ancaman ketidakberdayaan, kehilangan kendali, perasaan kehilangan fx & harga diri, kegagalan membentuk pertahanan, perasaan asing & terisolasi, takut mati Perilaku yg sering muncul : mengingkari, marah, pasif atau agresif Respon fisiologis ansietas : Peningkatan nadi, RR, BP, dilatasi pupil, mulut kering, vasokontriksi perifer Membantu Koping Klien : Kaji perilaku koping Dukung koping yg efektif Bantu klien dlm memodifikasi koping Mengajarkan koping baru Menguatkan pengendalian diri & meningkatkan rasa otonomi klien melalui ; - Pemberian perintah & kemungkinan - Memungkinkan adanya pilihan - Mengikutsertakan klien dlm pengam- bilan keputusan - Kejelasan informasi Pada saat klien dlm tahap mengingkari , perawat menunjukan penerimaan dengan: - nada suara - ekspresi wajah yg sesuai - menggunakan sentuhan - refleksi pernyataan yg tdk akurat - menghindari lelucon dg klien ttg masalah yg serius Pengintegrasian Proses Keperawatan dan Diagnosa keperawatan dalam keperawatan kritis Memberikan kerangaka yang sistematik dalam memberikan asuhan keperawatan, meliputi; langkah-langkah Pengkajian (pengumpulan informasi) Menentukan diagnosa keperawatan aktual atau potensial Mengidentifikasi hasil yang dapat diukur dan menggambarkan respon klien Mengembangkan intervensi terhadap klien yang bertujuan mencapai hasil Evaluasi pencapaian tujuan Menilai rencana keperawatan didasarkan pada penggunaan proses keperawatan Format Dokumentasi Asuhan Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis Pengkajian primer (pengkajian airway, breathing, circulation, disability) Pengkajian sekunder (meliputi pengkajian riwayat keperawatan dan pemeriksaan head to toe) Pemeriksaan penunjang (Pemeriksaan laboratorium,radiologi Diagnosa keperawatan Prinsip-prinsip tindakan keperawatan (meliputi tindakan keperawatan mandiri dan kolaborasi serta rasional tindakan Monitor klien (monitori/pengkajian berkelanjutan yang dilakukan dan hasil yang didapat evaluasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar