Senin, 27 Februari 2012
Metode Pemikiran Pendidikan Islam
Metode pemikiran pendidikan Islam merupakan bagian dari epistimologi pendidikan Islam yang menurut Mujamil Qomar ada empat metode epistimologi pendidikan Islam yang diterapkan yaitu:
1. Metode Rasional (Manhaj ‘Aqli)
Metode rasional adalah metode yang dipakai untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan atau kriteria-kriteria kebenaran yang bisa diterima rasio. Menurut metode ini sesuatu yang dianggap benar apabila diterima oleh akal, seperti sepuluh lebih banyak dari lima.
Metode ini secara empiris dalam melihat pendidikan Islam di klaim adalah mengadopsi system pendidikan Barat yang diperkuat dengan ayat-ayat al-Qur’an dan hadis Nabi. bahkan seluruh komponen pendidikannya memakai acuan ilmuwan Barat yang tidak berangkat dari wahyu. Sedangkan teori-teori yang diformulasikan oleh ilmuwan-ilmuwan Islam justru tidak banyak dipakai sebagai landasan dalam membahas masing-masing disiplin ilmu. Bahkan yang paling berbahaya secara intelektual adalah bahwa teori-teori dari Barat telah dianggap baku dan sakral karena tidak pernah digugat.
Melalui metode rasional teori-teori pendidikan yang dianggap telah baku pun harus dicermati kembali, apakah masih layak dipertahankan atau ditentang dengan argumentasi yang lebih mapan, logis, dan lebih diterima akal sehat. Teori-teori pendidikan Islam yang dirumuskan para intelektual muslim zaman dahulu juga menjadi sasaran pencermatan kembali dengan menggunakan metode rasional. Oleh karena itu mestinya metode rasional ini telah lama menjadi pengangan filosof pendidikan Islam dalam merumuskan teori-teori tentang pendidikan Islam. Namun, dalam kenyataannya belum banyak ahli pendidikan Islam yang memanfaatkan metode rasional tersebut secara optimal dalam mambangun ilmu pendidikan Islam.
2. Metode Komparatif (manhaj muqaran)
Metode komparatif adalah metode memperoleh pengetahuan (dalam hal ini pengetahuan pendidikan Islam) dengan cara membandingkan teori maupun praktek pendidikan, baik sesama pendidikan Islam maupun pendidikan lainnya. Metode ini ditempuh untuk mencari keunggulan-keunggulan maupun memadukan pengertian atau pemahaman, supaya didapatkan ketegasan maksud dari permasalahan pendidikan.
3. Metode dilogis (manhaj jadali)
Metode dialogis adalah metode yang disajikan dalam bentuk dialog atau percakapan antara dua orang ahli atau lebih berdasarkan argumentasi-argumentasi yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah.
4. Metode kritis (manhaj naqli)
Metode kritik di sini yang dimaksudkan sebagai usaha menggali pengetahuan tentang pendidikan Islam dengan cara mengoreksi kelemahan-kelemahan suatu konsep atau aplikasi pendidikan, kemudian menawarkan solusi sebagai altrenatif pemecahannya. Dengan demikian dasar atau motif timbulmnya kritik bukan karena adanya kebencian, melainkan kelemahan yang harus diluruskan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar