Senin, 27 Februari 2012
Pemeriksaan Hemoglobin cara Sahli & Laju endap darah dengan Westergren
Nama : Yayang Nur Enida
Pemeriksaan Hemoglobin dengan cara Sahli
- Prinsip : Hemoglobin diubah menjadi asam hematin dengan pertolongan larutan HCl, lalu kadar dari asam hematin ini di ukur dengan membandingkan warna yang terjadi dengan warna standard dengan mata biasa.
- Tujuan : Menetapkan kadar Hb dalam darah.
- Alat yang digunakan untuk praktek :
1. Hemoglobinometer (Hemometer) Sahli, terdiri dari :
• Gelas berwarna sebagai warna standard.
• Tabung hemometer dengan pembagian skala putih, 2 sampai dengan 22.
• Pengaduk dari gelas.
• Pipet sahli yang merupakan kapiler dan mempunyai volume 20/ul.
• Pipet pasteur
• Kertas saring/tissue/kain kasa kering.
- Reagen : Larutan HCl 0,1 N dan Aquades
- Cara Pemeriksaan :
a. Tabung hemometer diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai tanda 2.
b. Hisaplah darah kapiler/vena dengan pipet sahli sampai tepat pada tanda 20 ul.
c. Hisaplah kelebihan darah yang melekat di ujung luar pipet dengan kertas tissue secara hati hati jangan sampai darah dari dalam pipet berkurang.
d. Masukan darah (20 ul) ke dalam tabung berisi larutan HCl tanpa ada gelembung udara.
e. Bilas pipet sebelum diangkat dengan menghisap&mengeluarkan HCl dari pipet secara berulang(3 kali).
f. Tunggu 5 menit untuk pembentukan asam hematin.
g. Asam hematin yang terjadi diencerkan dengan akuades setetes demi setetes sambil diaduk dengan batang pengaduk dari gelas sampai didapat warna yang sama dengan warna standard.
h. Miniskus dari larutan di baca.
- Pelaporan : Dinyatakan dalam gr/dl
Hanya dilaporkan dalam angka bulat/ naik setengah. Misal 11, 11,5, dsb.
- Catatan : a. Nilai normal : Laki-laki : 14 -18 gram/dl sedangkan Wanita : 12 -16 gram/dl
- Hasil praktikum : Hb wanita pada percobaan yang pertama didapat 8
Hb wanita pada percobaan yang kedua didapat 6
- Kesimpulannya : Karena darah yang dijadikan sample adalah darah wanita (normalnya wanita itu 12-16) jadi untuk hasil yang didapat adalah tidak normal.
Pemeriksaan Laju Endap Darah (Cara Westergren)
- Prinsip : Darah yang sudah diberi koagulan bila didiamkan dalam waktu tertentu maka sel-sel darah akan mengendap. Dalam hal ini yang dihitung adalah kecepatan waktu mengendapnya.
- Tujuan : Untuk mengetahui banyaknya sel darah yang mengendap dalam waktu tertentu.
- Alat yang diperlukan :
• Tabung Westergren
• Rak Westergren
• Penghisap
• Pencatat waktu
• Pipet berskala
• Semprit 5 ml dan jarumnya
• Botol kecil
- Reagen : Larutan Natrium sitrat 3,8 % (Na sitrat anhydrat)
- Cara Pemeriksaan :
a. Sediakan tabung/botol yang telah diisi dengan 0,4 ml larutan Na sitrat 3,8 %.
b. Hisaplah darah vena sebanyak 1,6 ml, masukan kedalam botol berisi Nasitrat tadi.
c. Campurlah baik-baik larutan ini dengan gerakan melingkar perlahan-lahan.
d. Hisaplah campuran darah kedalam pipet westergren dengan bantuan karet penghisap sampai garis bertanda 0.
e. Birkan pipet dalam sikap tegak lurus di rak westergren selama 60 menit (pasang stopwatch).
f. Bacalah tingginya lapisan plasma pada jam pertama & kedua dari 0 sampai batas plasma dengan endapan plasma.
- Pencatatan pelaporan :Hasil pemeriksaan dinyatakan dalam milimeter perjam dan 2 jam.
- Catatan : a. Nilai normal : Laki-laki = 0-10 mm/jam sedangkan Wanita = 0-20 mm/jam
- Hasil praktikum : 1. Waktu 08.48 s/d 09.48 jadi LED yang didapat adalah 15
2. Waktu 08.55 s/d 09.55 jadi LED yang didapat adalah 12
- Kesimpulannya : LED yang didapat tidak normal, alasannya bisa diakibatkan karena faktor aktifitas, atau bahkan intake makanan yang tidak adekuat. (darah yang dijadikan sample dari darah wanita).
SITUS TTG PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
http://ww5.yuwie.com/blog/entry.asp?id=931184&eid=606734&r=931184
Nama : Yayang Nur Enida
Prodi : S1 Keperawatan
Laporan : Praktikum Biokimia
( 1. Penetapan Golongan Darah ABO
2. Jumlah Leukosit Darah
3. Jumlah Eritrosit Darah)
1. Penetapan Golongan Darah ABO
Prinsip :
Dikenal 4 golongan darah :
A = Eritrosit mengandung aglutinogen A dan serum aglutinin anti-B
B = Eritrosit mengandung aglutinogen B dan serum aglutinin anti-A
O = Eritrosit tidak mengandung aglutinogen dan serum aglutinin anti-A dan anti-B
AB = Eritrosit mengandung aglutinogen A dan B, sedangkan serum mengandung aglutinin
Penetapan golongan darah menentukan jenis aglutinogen yang ada dalam sel.
Alat dan bahan :
1. Kaca objek.
2. Serum anti-A (warna biru).
3. Serum anti-B (warna kuning).
4. Darah segar.
5. Blood lancet.
6. Kapas alkohol.
7. Lidi kecil (Tusuk gigi).
8. Faksino steel.
Cara Kerja :
1. Taruhlah di sebelah kiri kaca objek 1 tetes serum anti-A dan disebelah kanan 1 tetes serum anti-B.
2. Setetes kecil darah diteteskan kepada serum itu dan dicampur dengan ujung lidi.
3. Goyangkan kaya dengan membuat gerakan lingkaran.
4. Perhatikan adanya aglutinasi dengan mata belaka dan konfirmasi hasil yang didapat dengan memakai mikroskop.
Catatan : Kaca objek bisa diganti dengan kartu golongan darah.
Hasil praktikum :
Percobaan ke Darah dari Anti A
(warna biru) Anti B
(warna kuning) Anti AB Hasil
gol darah
1 Maulana (Lk) Menggumpal Menggumpal AB
2 Endah (Pr) Menggumpal Tdk Menggumpal A
3 Dewi (Pr) Tdk Menggumpal Menggumpal B
2. Jumlah Leukosit Darah
Prinsip : terlampir di lampiran 1
Alat dan bahan :
1. Pipet koma yang berwarna putih ujungnya.
2. Bilik hitung.
3. Larutan Etta (supaya darah tidak membeku).
4. Larutan Turek.
5. Jarum.
6. Kaca objek berbentuk persegi (untuk dimasukan ke bilik hitung).
7. Mikroskop.
Cara Kerja :
1. Ambil darah sampai tanda 1, isap larutan turek sampai tanda 11, buka karetnya, kocok-kocok membentuk angka 8.
2. Bersihkan bilik hitung.
3. Darah yang sudah dikocok membentuk angka 8 dimasukan kedalam bilik hitung.
4. Tempelkan kaca objek (berbentuk persegi) ke bilik hitung, sampai ada pelangi (menandakan supaya tidak lepas waktu mengocok kedua kalinya).
5. Isap darah sampai tanda1, dan kelebihannya bersihkan.
6. Masukan kedalam pipet. Tureknya di isap sampai tanda 11, kocok membentuk angka8, pipet putih untuk membantu mengocok.
7. Lihat di bilik, dan hitung, lihat juga ada pelangi atau tidak.
8. Tetesan ke1 buang, tetesan ke2 masukan ke pinggir bilik hitung.
9. Siapkan mikroskop untuk leukosit, memakai pembesaran 10 kali (dilihat yang warna kuning).
Catatan :
- Sel darah putih akan lebih besar dari sel darah merah.
- Setelah hasil perhitungan jumlah leukosit didapat dikalikan dengan 100.
- Hasilnya ditulis dalam mm3.
Hasil praktikum : 21 x 100 = 2100 mm3.
3 Jumlah Eritrosit Darah
Prinsip : terlampir di lampiran 2
Alat dan bahan :
1. Pipet koma yang berwarna merah ujungnya.
2. Bilik hitung.
3. Larutan Etta (supaya darah tidak membeku).
4. Larutan Hayem.
5. Jarum.
6. Kaca objek berbentuk persegi (untuk dimasukan ke bilik hitung).
7. Mikroskop.
Cara Kerja :
1. Ambil darah 0,5 , isap larutan ayem sampai tanda 11, buka karetnya, kocok-kocok membentuk angka 8.
2. Bersihkan bilik hitung.
3. Darah yang sudah dikocok membentuk angka 8 dimasukan kedalam bilik hitung.
4. Tempelkan kaca objek (berbentuk persegi) ke bilik hitung, sampai ada pelangi (menandakan supaya tidak lepas waktu mengocok kedua kalinya).
5. Isap darah sampai tanda1, dan kelebihannya bersihkan.
6. Masukan kedalam pipet. Tureknya di isap sampai tanda 11, kocok membentuk angka8, pipet putih untuk membantu mengocok.
7. Lihat di bilik, dan hitung, lihat juga ada pelangi atau tidak.
8. Tetesan ke1 buang, tetesan ke2 masukan ke pinggir bilik hitung.
9. Siapkan mikroskop untuk eritrosit, memakai pembesaran 10 kali (dilihat yang warna kuning).
Catatan :
- Sel darah merah akan lebih sedikit jumlahnya dari sel darah putih.
- Setelah hasil perhitungan jumlah eritrosit didapat dikalikan dengan 200.
- Hasilnya ditulis dalam mm3.
Hasil praktikum : 609 x 200 = 121.800 mm3.
Prinsip Pemeriksaan Jumlah Eritrosit Darah (Lampiran 2)
Sel darah merah eritrosit membawa hemoglobin di dalam sirkulasi. Ia merupakan cakram bikonkaf yang dibentuk dalam sumsum tulang. Pada mamalia, ia kehilangan intinya sebelum memasuki sirkulasi. Pada manusia, ia bertahan hidup di dalam sirkulasi rata-rata 120 hari. Tiap eritrosit manusia berdiameter 7,5 µm dan tebal 2 µm, serta masing-masing mengandung 29 pikogram hemoglobin. Sehingga ada sekitar 3.000 eritrosit dan sekitar 900 gram hemoglobin dalam darah bersirkulasi pada pria dewasa.
Eritrosit dapat dihitung jumlahnya dengan cara pengenceran menggunakan larutan Hayem yang mempunyai komposisi terdiri dari 5 gr Na-sulfat, 1 gr NaCl, 0,5 gr HgCl2 dan aquadest ad 100 ml. Kemudian dimasukkan ke dalam kamar hitung dan dihitung banyaknya eritrosit.
Setelah dihitung ternyata jumlah eritrosit dalam darah yaitu 6.580.000 per µl. Jumlah normal eritrosit pada pria yaitu 5,4 juta /µl dan pada wanita 4,8 juta /µl. jadi, eritrosit yang didapat praktikum melebihi jumlah normal, mungkin karena pengenceran yang dilakukan tidak merata.
Eritrosit dapat juga lisis oleh obat dan infeksi. Kerentanan eritrosit terhadap hemolisis oleh zat ini ditingkatkan oleh defisiensi enzim glukosa 6-fosfat dehidrogenasi, yang mengkatalisis tahap awal dalam oksidasi glukosa melalui lintasan heksosamonofosfat. Lintasan ini membentuk NADPH, yang diperlukan untuk memelihara kerapuhan eritrosit yang normal.
Prinsip Pemeriksaan Jumlah Leukosit Darah (Lampiran 1)
Salah satu fungsi darah di dalam tubuh adalah sebagai alat transportasi. Di dalam tubuh darah berperan dalam transport oksigen, karbon dioksida, zat makanan, metabolit- metabolit yang tidak diperlukan, mengatur suhu tubuh normal, mempertahankan keseimbangan asam basa, mengatur keseimbangan air, mengatasi infeksi, transport hormone untuk metabolisme dan transport metabolit- metabolit antar jaringan. Jumlah darah dalam tubuh sekitar 5-7 % dari berat badan. Pada wanita angka ini sedikit lebih rendah.
Plasma terdiri dari 91 -92% adalah air dan sisanya merupakabn zat- zat yang larut didalamnya berupa protein, enzim, hormon, vitamin, lipid, asam amino, dsb.
Plasma darah ini merupakan system transport yang melayani semua sel melalui medium cairan ekstraselular. Fungsi utama dari sel-sel darah merah( eritrosit) adalah mengangkut Hb yang seterusnya akan membawa oksigen yang berasak dari paru- paru ke jaringan. Sel darah merah normal berbentuk pelat, cekung ganda dan berdiameter 8 mikron. Konsentrasi pada pria lebih besar daripada wanita.
Sel darah putih( leukosit) merupakan unit yang aktif dari system pertahanan tubuh. Leukosit berfungsi menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap setiap agen infeksi yang ada. Terdapat beberapa jenis leukosit, yaitu netrofil, eosinofil, basofil, monosit, limfosit dan megakarosit. Pada orang dewasa terdapat kira-kira 7000 sel darah putih per millimeter kubik. Hemoglobin yang terdapat dalam sel sebenarnya merupakan penyangga asam basa yang umumnya adalah protein.
Jumlah eritrosit yang mampu mengkonsentrasikan Hb dalam cairan sel mendekati 34 gr per desiliter Kadar zat- zat yang terlarut di dalam darah selalu dalam batas-batas tertentu dan selalu dalam keadaan dinamik. Perubahan susunan darah dapat memberikan gambaran tentang metabolisme zat- zat yang terdapat dalam darah dan juga gambaran mengenai fungsi jaringan yang berkaitan dengan fungsi metabolisme maupun eksresinya. Darah akan membeku jika dikeluarkan dari tubuh setelah 10 menit. Bila pembekuan darah tidak didinginkan dapat digunakan anti koagulan. Pemakaian antikoagulan dapat mencegah pembekuan darah sehingga dengan pemusingan kita dapat memisahkan sel darh dari plasma darah.
Beberapa contoh koagulan seperti Heparin, K/ Na oksalat, campuran ammonium oksalat dan kalium oksalat ( 3:2), Na sitrat, Etilen Diamin Tetra Asetat(EDTA) Dalam pemeriksaan dengan garam Na ata K perlu diperhatikan hal-hal seperti:
1.Serum atau plasma harus secepatnya dipisahkan.
2.Pemeriksaan dilakukan secepatnya untuk mencegah pengaruh enzim dan zat-zat lain.
3.Sebaiknya protein dan zat-zat lain yang bersifat mereduksi dihilangkan.
Kadar glukosa darah pada manusia setekah mengkonsumsi karbohidrat dapat naik hingga 6,5- 7,2 sedangkan selam puasa kadar glukosa darah akan turun sampai 3,3- 3,9.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar