Minggu, 26 Februari 2012

INTERAKSI OBAT

INTERAKSI OBAT OVERVIEW  Interaksi obat menyebabkan ribuan orang harus dirawat (amerika)  Hampir satu dari empat pasien yang mendapatkan resep mengalami interaksi obat.  Interaksi obat dapat menimbulkan gangguan serius hingga menyebabkan kematian.  Interaksi obat memberikan simpton yang tidak dapat diamati, shg penyakit kronis tidak dapat dikendalikan akibat pengambilan keputusan yang salah. DEFINISI INTERAKSI OBAT Keadaan dimana suatu obat mengubah efek obat lainnya, sehingga kerja obat yang diubah dapat menjadi lebih atau kurang aktif. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERAKSI OBAT 1. Sifat keturunan 2. Fungsi hati dan ginjal 3. Faktor usia (bayi dan lansia) 4. Ada tidaknya satu penyakit 5. Jumlah obat yang digunakan 6. Lama pengobatan Karena itu efek yang terjadi mungkin saja tidak berarti apa-apa bagi seseorang akan tetapi bagi seseorang yang lain sangat membahayakan. Hal mendasar yang patut disadari bahaya mungkin dapat terjadi. Bagaimana interaksi obat dapat terjadi ??? Obat yang diminum melalui empat proses dasar, yaitu ADME, dari mulai mulut, menuju lambung , lalu ke usus dan dikeluarkan dalam urin melalui ginjal. Jika interaksi terjadi pada salah satu atau lebih proses diatas maka, disebut interaksi farmakokinetik. Interaksi farmakologik yaitu efek suatu obat akan menambah (sinergisme) efek obat lainnya, atau mengurangi (antagonisme) efek obat kedua tersebut. Apakah obat yang berinter aksi tidak dapat digunakan bersama ??? Tidak selalu, dengan cara dosis atau waktu pembarian obat diubah untuk mencegah timbulnya efek yang merugikan. Tetapi ada juga sejumlah obat tertentu pada keadaan apa pun tidak boleh diberikan bersama-sama. INTERAKSI OBAT PADA PENGOBATAN ALERGI Reaksi alergi disebabkan pembebasan histamin oleh tubuh sebagai taggapan masuknya alergen. Sindrom alergi yang paling sering adalah SAR (seasonal allergic rhinitis) atau rinitis alergi musiman dikenal dengan hay fever atau pollinosis. Simptom alergi : 1. Serangan bersin tidak terkendali 2. Gatal seluruh tubuh 3. Hidung tersumbat 4. Ingus meleleh 5. Mata berair dan gatal 6. Sakit kepala 7. Insomnia 8. Kurang nafsu makan. PENGOBATAN ALERGI Dengan antihistamin (mencegah pembebasan histamin) Mekanisme kerja antihistamin : Bekerja dengan menempati tempat pada sel yang biasanya ditempati histamin, sehingga menghilangkan kemampuan histamin dalam menimbulkan alergi. JENIS ANTIHISTAMIN  Triprolidin  Meklizin  Hidroksizin  Difenhidramin  Dimenhidrinat  Klorfeniramin  deksklorfeniramin  Doksilamin  Karbinoksamin  Bromfeniramin  Siproheptadin REFERENSI : GOOGLE.COM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar