Senin, 27 Februari 2012

PERBEDAAN MOTIF & MOTIVASI

Motif Motif merupakan pengertian yang melingkupi penggerak. Alasan/ dorongan didalam manusialah yang menyebabkan manusia itu berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif. Motif manusia bisa bekerja secara sadar dan tidak sadar. Utuk mengerti tingkah laku manusia dengan lebih sempurna, harus mengerti dahulu apa dan bagaimana mmotif-motifnya daripada tingkah lakunya. Motif manusia merupakan dorongan, hasrat, keinginan, dan tenaga penggerak lainnya, berasal dari dalam dirinya, untuk lakukan sesuatu. Motif memberikan tujuan dan arah pada tingkah laku manusia. Contohnya kita makan tiga kali sehari dan tidur setiap malam, dengan motif memenuhi kebutuhan makanan dan istirahat. Secara etimologis, motif/ dalam bahasa Inggisnya motive, berasal dari kata motion artinya gerakan/ sesuatu yang bergerak. Jadi istilah motif erat kaitannya dengan gerak. Yaitu gerakan yang dilakukan oleh manusia/ perbuatan/ tingkah laku.Motif dalam psikologi berarti rangsangan, dorongan/ pembangkit tenaga bagi teradinya suatu tingkah laku. Adapun definisi motif menerut beberapa ahli yaitu : • Menurut Sherif (1956) motif adalah suatu istilah generik yang meliputi semua faktor internal yang mengarah pada berbagai jenis perilaku yang bertujuan, semua pengaruh internal, seperti kebutuhan yang berasal dari fungsi organisme, dorongan dan keinginan, aspirasi, dan selera sosial yang bersumber dari fungsi tersebut. • Menurut Giddens (1991) motif adalah impuls/ dorongan yang memberi energi pada tindakan menusia sepanjang lintasan kognitif ke arah pemuasan kebutuhan. Motif tidak harus dipersepsikan secara sadar, karena lebih kepada “keadaan perasaan”. • Menurut Nasutin, Motif adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. • Menurut Guralnik (1979) dalam Webster’s New World Dictionary,motif adalah suatu perangsang dari dalam, gerak hati, yang menyebabkan seseorang melakukan sesuatu • Menurut R.S. Woodworth, motif adalah suatu set yang bisa/ mudah menyebabkan individu untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi, motif itu tujuan. Tujuan ini disebut insetif. Insetif adalah suatu tujuan yang jadi arah suatukegiatan yang bermotif. Contoh motif lapar, maka insetifnya makanan. Maka kesimpulannya motif adalah suatu alasan/ dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu, melakukan tindakan/ bersikan tertentu. Klasifikasi dari motif yaitu : • Motif primer dan Motif sekunder. • Motif Intrinsik dan Motif Ekstrinsik. • Motif Tunggal dan Motif Bergabung. • Motif Mendekat dan Motif Menjauh. • Motif Sadar dan Motif Tidak Sadar. • Motif Biogenetis, Sosiogenetis, dan Teogenetis. Motivasi Selain motif dalam psikologi dikenal pula istilah motivasi. Sebenarnya motivasi adalah istilah lebih umum yang menunjuk pada seluruh proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan tujuan/ akhir dari gerakan. Karena itu motivasi bisa dikatakan membangkitkan motif, membangkitkan daya gerak untuk berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan/ tujuan. Jika mahasiswa belajar dengan tekun sampai larut malam itu disebabkan adanya motif yang timbul padanya. Maka pembahasan tentang motivasi akan mengarah pada pertanyaan “mengapa mahasiswa harus belajar dengan tekun” dst. Sesungguhnya motivasi itu sendiri bukan faktor kekuatan yang netral/ kebak pada pengaruh faktor lain. Misalnya pengalaman masa lalu, taraf inteligensi, kemampuan fisik, situasi lingkungan, cita-cita hidup, dsb. Menurut Handoko (1992) dalam motif umumnya punya dua unsur pokok, yaitu unsur dorongan dan unsur tujuan. Proses interaksi timbal balik antara keduanya terjadi didalam diri manusia, tapi bisa dipengaruhi oleh hal diluar diri manusia (cuaca, lingkungan, dsb). Jadi bisa terjadi perubahan motivasi dalam waktu yang relatif singkat jika ternyata motivasi yang pertama mendapat hambatan/ tidak mungkin terpenuhi. Psikologi ajukan pertanyaan tentang motivasi karena psikologi ingin mengerti gejala psikis yang jadi objek ilmu jiwa. Dan kerena tingkah laku manusia yang hendak dimengerti oleh psikologis, sebab akibat disebut Motif/ motivasi. Mengingat manusia adalah makhluk yang berbudi, menurut Nino Syukur Dister (1994) OFM motif itu penyebab psikologis yang merupakan sumber dan tujuan dan tindakan dan perbuatan seorang manusia. Karena penyebab ini bersifat kausal dan final. Artinya manusia melakukan perbuatannya, baik karena terdorong/ tertarik. Yang khususnya diselidiki psikologi ialah kebutuhan dan keinginan manusia, baik keinginan yang disadari ataupun tidak disadari. Dalam pandangan Dister, Tiap tingkah laku manusia adalah hasil dari hubungan dinamika timbal-balik antara tiga faktor. Ketiganya memainkan peranan dalam melahirkan tindakan manusia, walaupun dalam tindakan, faktor yang satu lebih besar peranannya dibanding faktor lain. Ketiga faktor yang dimaksud Dister (1994)adalah : • Sebuah gerak/ dorongan spontan dan alamiah pada manusia. • Ke-aku-an mausia sebagai inti pusat kepribadiannya. • Situasi manusia/ lingkungan hidupnya. Dalam suatu perumusan bisa dilihat beberapa unsur pada tingkah laku yang membentk lingkaran motivasi (motivational cycle), seperti gambar berikut : Poin pertama yaitu kebutuhan, motif itu pada dasarnya bukan hanya dorongan fisik, tapi orientasi kognitif elementer yang diarahkan pada pemuasan kebutuhan. Adapun teori kebutuhan menurut para ahli, diantaranya yaitu : • Abrahan Maslow yaitu dari kebutuhan fisiologis, kemudian diatasnya keamanan, cinta dan kasih sayang, harga diri, dan yang paling utama adalah aktualisasi diri. • Teori ERG (Clayton dan Aldefer). Ketiga kebutuhan yang telah dikutip adalah E/ Exsistence/ Eksistensi yang meliputi kebutuhan fisiologis, rasa lapar, haus, kebutuhan materi dan seks. Lalu R/ relatedness/ keterkaitan menyangkut hubungan dengan orang yang penting bagi seseorang, misalnya seperti keluarga, sahabat, dll. Dan G/ growth/ pertumbuhan . meliputi keinginan untuk produktif dan kreatif dengan mengerahkan segenap kesanggupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar