Rabu, 15 Februari 2012

Tgs gerontik ASKEP KEB NUTRISI N CAIRAN Oleh : Yayang Nur Enida BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dengan bertambahnya usia, wajar saja bila kondisi dan fungsi tubuh pun makin menurun. Tak heran bila pada usia lanjut, semakin banyak keluhan yang dilontarkan karena tubuh tak lagi mau bekerja sama dengan baik seperti kala muda dulu. Secara umum, menjadi tua ditandai oleh kemunduran biologis yang terlihat sebagai gejala-gejala kemuduran fisik, antara lain : 1. Kulit mulai mengendur dan wajah mulai keriput serta garis-garis yang menetap 2. Rambut kepala mulai memutih atau beruban 3. Gigi mulai lepas (ompong) 4. Penglihatan dan pendengaran berkurang 5. Mudah lelah dan mudah jatuh 6. Gerakan menjadi lamban dan kurang lincah B. Tujuan Adapun tujuan dalam pembentukan tugas ini antara lain: 1. Untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Gerontik 2. Agar Mahasiswa memahami tentang Asuhan Keperawatan Penuaan dengan gangguan pemenuhan nutrisi dan cairan. BAB II PEMBAHASAN A. Lansia Usia lanjut adalah bagian dari proses tumbuh kembang. Manusia tidak secara tiba-tiba menjadi tua, tetapi berkembang dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya menjadi tua. Hal ini normal, dengan perubahan fisik dan tingkah laku yang dapat diramalkan yang terjadi pada semua orang pada saat mereka mencapai usia tahap perkembangan kronologis tertentu. Menurut Undang-undang nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia pada bab 1 pasal 1 ayat 2 yang dimaksud lanjut usia adalah seorang yang mencapai usia 60 tahun keatas. Menurut Maryam, dkk (2008) lansia dibagi dalam lima klasifikasi, meliputi : 1. Pralansia yaitu seseorang yang berusia antara 45–59 tahun. 2. Lansia yaitu seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih. 3. Lansia resiko tinggi yaitu seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih 4. Lansia potensial yaitu lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa. 5. Lansia tidak potensial yaitu lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain. a. Tanda dan Gejala • Gigi tidak lengkap dan ompong • Nafsu makan menurun • Lesu • Tidak semangat • BB kurang / lebih dari normal • Perut terasa kembung • Sukar menelan • Mual muntah B. Diare Diare adalah: BAB lebih dari tiga dengan konsistensi cair (WHO, 1992) .Diare adalah buang air besar konsistensi lembek /cair bahkan dapat berupa air saja yang frekuensinya lebih sering dari biasanya ( biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari). a. Jenis diare Menurut perjalanan penyakit : • Akut : jika kurang dari 1 minggu • Berkepanjangan : jika antara 1 minggu sampai 14 hari • Kronis : jika > 14 hari dan disebabkan oleh non infeksi • Persisten : Jika >14 hari dan disebabkan oleh infeksi b. Tanda – tanda Mula-mula pasien , gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada kemudian timbul diare. Tinja cair mungkin disertai ledir atau lendir dan darah. Warna tinja makin lama berubah kehijau-hijauan karena bercampur dengan empedu. Anus dan sekitarnya timbul lecet karena sering defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat makin banyak asam laktat yang berasal dari laktose yang tidak diabsorbsi oleh usus selama diare. BAB III TINJAUAN TEORI A. Kasus pemicu Ibu N 75 tahun, tinggal dengan anak pertama, menatu dan 2 orang cucu keadaan fisiknya sudah mengalami ompong dan gigi nya tinggal 3 pada bagian depan. Sehingga sulit untuk mengunyah makannan yang keras. Kebiasaan makan tidak teratur dan tidak pernah melakukan olahraga, ibu N memiliki riwayat gastritis 3 tahun lalu. Saat ini ibu N sedang mengalami diare karena pola makannya nyang suka mengkonsumsi makanan yang pedas dan asam. B. Teori penuaan yang terkait dengan kondisi klien Teori penuaan yang terjadi pada klien tersebut Teori biologi merupakan teori yang menjelaskan mengenai proses fisik penuaan yang meliputi perubahan fungsi dan struktur organ, pengembangan, panjang usia dan kematian (Christofalo dalam Stanley). Perubahan yang terjadi di dalam tubuh dalam upaya berfungsi secara adekuat untuk dan melawan penyakit dilakukan mulai dari tingkat molekuler dan seluler dalam sistem organ utama. Teori biologis mencoba menerangkan menganai proses atau tingkatan perubahan yang terjadi pada manusia mengenai perbedaan cara dalam proses menua dari waktu ke waktu serta meliputi faktor yang mempengaruhi usia panjang, perlawanan terhadap organisme dan kematian atau perubahan seluler. C. Perubahan akibat proses penuaan 1. Sistem Pencernaan • Kehilangan Gigi Kehilangan gigi,penyebab utama adanya periodontal desease yang biasa terjadi setelah umur 30 tahun.Penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk. • Indera Pengecap Adanya iritasi yang kronis dari selaput lendir.atropi indera pengecap (±80%),hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap di lidah terutama rasa manis,asin,asam,pahit.Selain itu sekresi air ludah berkurang sampai kira-kira 75% sehingga mengakibatkan rongga mulut menjadi kering dan bisa menurunkan cita rasa. • Esofagus melebar Penuaan esofagus berupa pengerasan sfringter bagian bawah sehingga menjadi mengendur(relaksasi) dan mengakibatkan esofagus melebar (presbyusofagus).Keadaan ini memperlambat pengosongan esofagus dan tidak jarang berlanjut sebagai hernianhiatal.Gangguan menelan biasanya berpangkal pada daerah presofagus tepatnya di daerah osofaring penyebabnya tersembunyi dalam system saraf sentral atau akibat gangguan neuromuskuler seperti jumlah ganglion yang menyusut sementara lapisan otot menebal dengan manometer akan tampak tanda perlambatan pengosongan esofagus. • Lambung Rasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun).Lapisan lambung menipis diatas 60 tahun,sekresi HCL dan pepsin berkurang,asam lambung menurun,waktu pengosongan lambung menurun dampaknya vitamin B12 dan zat besi menurun. • Usus Gerak peristaltik yang melemah dan biasanya timbul konstipasi. • Fungsi absopsi Fungsi absopsi menurun (daya absorpsi terganggu).Berat total usus halus berkurang diatas usia 40 tahun meskipun penyerapan zat gizi pada umumnya masih dalam batas normal,kecuali kalsium (diatas 60 tahun)dan zat besi. • Liver Penurunan enzim hati yang terlibat dalam oksidasi dan reduksi,yang menyebabkan metabolisme obat dan detoksifikasi zat kurang efisien. D. Data – data yang diperlukan 1. Karakteristik Demografi • Identitas Diri Klien Nama lengkap : Tempat/tgl lahir : Jenis kelamin : Status : Agama : Suku bangsa : Pendidikan : Diagnosa medis : Alamat : a. Keluarga atau orang lain yang penting/ dekat yang dapat dihubungi : Nama : Alamat : No. Telepon : Hubungan dengan Klien : b. Pola kebiasaan sehari-hari 1. Nutrisi • Frkuensi makan : • Nafsu makan : • Jenis makanan : • Kebiasaan sebelum makan : • Makanan yang tidak disukai : • Alergi terhadap makanan : • Pantangan makan : • Keluhan yang berhubungan dengan makan : 2. Eliminasi • BAK o Frekuensi dan waktu : o Kebiasaan BAK pada malam hari : o Keluhan yang berhubungan dengan BAK : • BAB o Frekuensi dan waktu : o Konsistensi : o Keluhan yang berhubungan dengan BAB : o Pengalaman memakai pencahar : c. Tanda – tanda Vital • Tekanan Darah • Respirasi • Suhu • Nadi d. Berat badan dan tinggi badan E. Identitas masalah • Klien mengalami susah untuk mengunyah karena keadaan gigi klien ompong hanya tersisa 3 di depan. • Makan klien tidak teratur • Klien tidak pernah berolahraga • Klien memiliki riwayat penyakit gastritis 3 tahun yang lalu • Klien saat ini sedang mengalami diare. • Pola makan klien suka mengkonsumsi pedas dan asam. F. Alternative pemecahan masalah • Daftar makanan yang dihindari,seperti : merica/pedas,atau makanan yang sangat berbumbu,makanan yang asam. • Anjurkan pasien untuk berolahraga yang teratur tetapi ringan seperti: jalan kaki, senam lansia. • Minum yang banyak agar cairan yang keluar dapat terganti. G. Asuhan Keperawatan a. Pengkajian Nama lengkap : Ny.N Umur : 75 tahun Jenis kelamin : Perempuan Status : Janda Agama : - Suku bangsa : - Pendidikan : - Diagnosa medis : Diare Alamat : ciamis b. Keluarga atau orang lain yang penting/ dekat yang dapat dihubungi : Nama : Tn. M Alamat : ciamis No. Telepon : Hubungan dengan Klien : Anak c. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi Pekerjaan saat ini : tidak bekerja Pekerjaan sebelumnya : ibu rumah tangga Sumber pendapatan : suami/ wirausaha Kecukupan pendapatan : - d. Aktivitas rekreasi Hobi : - Berpergian/wisata : - Keanggotaan organisasi : - Lain-lain : - e. Riwayat Keluarga • Riwayat kematian dalam keluarga (1 tahun terakhir) Nama : Tn. S Umur : 78 tahun Penyebab kematian : karena sakit • Kunjungan keluarga : sering f. Pola kebiasaan sehari-hari 1. Nutrisi • Frkuensi makan : 3x sehari ¼ porsi • Nafsu makan : menurun • Jenis makanan : nasi, sayur, suka yang pedas dan asam • Kebiasaan sebelum makan : - • Makanan yang tidak disukai : - • Alergi terhadap makanan : - • Pantangan makan : - • Keluhan yang berhubungan dengan makan : - 2. Eliminasi • BAK o Frekuensi dan waktu : 2x sehari pagi dan malam hari o Keluhan yang berhubungan dengan BAK : ya • BAB o Frekuensi dan waktu : 5x/hari malam o Konsistensi : encer o Keluhan yang berhubungan dengan BAB : lemah o Pengalaman memakai pencahar : - g. Personal Higiene 1. Mandi • Frekuensi dan waktu mandi : 2x /hari • Pemakaian sabun (ya/tidak) : ya 2. Oral Higiene • Frekuensi dan Waktu gosok gigi : - • Menggunakan pasta gigi : - 3. Cuci Rambut • Frekuensi : 1x/4 hari • Penggunaan sampo (ya/tidak ): ya 4. Kuku dan Tangan • Frekuensi gunting kuku : 1x/2minggu • Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun : ya 5. Istirahat dan tidur • Lama tidur malam : 5 jam • Tidur siang : 2 jam • Keluhan yang berhubungan dengan tidur : - H. Status Kesehatan 1. Status kesehatan saai ini • Keluhan utama dalam 1 th terakhir : - • Gejala yg dirasakan : lemas, nafsu makan kurang, panas • Faktor pencetus : makanan asam, pedas dan makan tidak teratur • Timbul keluhan : • Waktu timbul keluhan : malam hari Upaya megatasi : o Pergi ke RS/ Klinik : klinik o Pergi ke bidan / perawat : perawat o Mengkonsumsi obat obatan sendiri : - o Mengkonsumsi obat obatan tradisional : - o Lain-lain I. Riwayat Kesehatan Lalu • Penyakit yang pernah diderita : gastritis 3 tahun lalu • Riwayat alergi : - • Riwayat kecelakaan : - • Riwayat dirawat di RS : - • Riwayat pemakaian obat : - J. Pengkajian/ Pemeriksaan fisik • Keadaan umum : lemah • BB/TB : - • Rambut : putih, sedikit, bersih,mudah rontok • Mata : pupil mengecil, konjungtiva tidak anemis, sklera ikteri • Telinga : terdapat sekret • Hidung: tidak ada peradangan • Mulut, gigi, bibir : kotor, 3 di depan, mukosa tidak lembab • Dada : simetris • Abdomen : kembung, bising usus 15x/menit • Kulit : kering, keriput • Ekstremitas atas : kuku bersih • Ekstremitas bawah : kuku kotor K. Hasil Pengkajian Khusus • Masalah kesehatan kronis : - • Fungsi Kognitif : - • Status fungsional : - • Status Psikologis : - • Dukungan keluarga : baik L. Lingkungan tempat tinggal • Kebersihan dan kerapihan ruangan: bersih • Penenrangan: terang • Sirkulasi udara : baik • keadaan WC : baik • Pembuangan air kotor :baik • Sumber air minum : baik • Pembuangan sampah : tidak baik • Sumber pencemaran : tidak baik • Penataan halaman : baik • Privasi : - • Risiko Injuri. : - M. Diagnosa Keperawatan a. Ketidaseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d tidak mampu dalam memasukkan, mencerna, mengabsorbsi makanan. b. Ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan cairan melalui diare dan intake yang tidak adekuat N. Peran keluarga dan perawat Keluarga merupakan entry point dalam perawatan lansia di rumah karena keluarga merupakan sistem pendukung yang paling penting untuk lansia. Peran keluarga dalam merawat lansia antara lain:  Membantu melakukan persiapan makan bagi lansia  Porsi makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang kecil.  Banyak minum. Dapat memperlancar pengeluaran sisa makanan. Dan mengganti cairan yang keluar akibat diare.  Hindari makanan yang pedas, asam  Memberikan program diet Minum satu gelas sari buah yang murni (jangan dicampuri air ataupun gula), Sarapan dengan biji-bijian utuh (misalnya, beras merah) dan telur setiap pagi, Mengusahakan makan daging atau ikan paling tidak sekali dalam sehari, Minum segelas susu pada waktu akan tidur, Paling sedikit makan satu porsi sayuran setiap hari.  Menyajikan makanan yang mudah di cerna, hangat misalnya bentuk cair, bubur saring, bubur, nasi tim, nasi biasa Beberapa pasien lansia membutuhkan bantuan untuk makan atau rencana nutrsi diet.perawat harus secara rutin menegevaluasi kebutuhan diet pasien.pengkajian nutrisi harus di kaji lebih dalam secara perseorangan termasuk pola makan rutin,waktu dalam sehari untuk makan ukuran porsi,mkanan yang kesukaan dan yang tidak di sukai Peran perawat gerontik dalam merawat lansia antara lain:  Kaji pola makan klien secara teratur  Bantu klien untuk makan secara sering  Anjurkan klien untuk menghindari makanan yang pedas,asam.  Membantu klien untuk memberikan program diet DAFTAR PUSTAKA Mariam, R. Siti.2008.” Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya”. Jakarta. Salemba Medika. Nugroho Wahyudi.2008.”Keperawatan Gerontik dan Geriantik”.Jakarta.EGC Stan mickey. 2006. “ Buku ajar keperawatan gerontik”. Jakarta. EGC http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/lansia/ http://nezfine.wordpress.com/2010/01/30/teori-penuaan/ http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/17277/4/Chapter%20II.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar