Jumat, 10 Februari 2012

ISTILAH-ISTILAH DALAM KEPERAWATAN JIWA

ISTILAH-ISTILAH DALAM KEPERAWATAN JIWA YAYANG NUR ENIDA 08SP277027 1. Konsep diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang dirinya. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu dalam membina hubungan interpersonal. a. Citra tubuh Citra tubuh (Body image) adalah sikap, persepsi, keyakinan dan pengetahuan individu secara sadar atau tidak sadar terhadap tubuhnya yaitu ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan objek yang kontak secara terus menerus (anting, make-up, kontak lensa, pakaian, kursi roda). baik masa lalu maupun sekarang. (http://harnawatiaj.wordpress.com) b. Identitas diri -Identitas adalah kesadaran akan keunikan diri sendiri yang bersumber dari penilaian dan observasi diri sendiri. Identitas di tandai dengan kemampuan memandang diri sendiri beda dengan orang lain, mempunyai percayai diri, dapat mengonttrol diri, mempunyai persepsi tentang peran serta citra diri. (http://harnawatiaj.wordpress.com) - identitas diri adalah ciri-ciri atau kedaan seseorang yang berbeda dengan orang lain. (Mahfud Achyar) c. Peran Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorangsesuai kedudukannya dalam suatu system. (http://www.scribd.com/doc) d. Ideal diri Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan standart, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu (Stuart and Sundeen ,1991). e. Harga diri Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri (Stuart and Sundeen, 1991). 2. Aktivitas motorik Kelambatan : a. Hipokinesa,Hipoaktivitas -Hipokinesa adalah terdiri dari 2 gabungan antara Hipo dan kinestic, hipo menandakan sesuatu yang kurang dari normal sedangkan kinestic adalah gerakan atau aktivitas, jadi arti dari hipokinesia adalah kurangnya gerak dan aktivitas tubuh seseorang sehingga menyebabkan kelemahan dan muncul berbagai penyakit. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), ketidakaktifan fisik adalah istilah untuk mengidentifikasi orang-orang dengan tingkat aktivitas fisik teratur yang rendah atau tidak sama sekali sehingga pembakaran energinya tidak lebih dari 1,5 kali pembakaran energi saat beristirahat. (http://kkanitha.wordpress.com) - hipoaktivitas (hipokinesis) adalah berupa penurunan aktivitas motorik dan kognitif, seperti pada retardasi psikomotor; perlambatan secara nyata pada proses pikir, bicara, dan gerakan. Manerisme, walaupun jarang, adalah ekspresi mencolok dengan isyarat, ucapan, atau objek (misalnya pakaian) yang tampaknya memiliki makna tertentu, sebagian besar delusi.1 Manerisme merupakan gerakan involunter yang menjadi kebiasaan dan mendarah daging.2 (http://makhlukerdil.wordpress.com) b. (Sub)stuvor katatonik Adalah Bentuk kelambatan yang ditandai dengan reaksi terhadap lingkungan yang sangat berkurang ; gerakan sangat lambat ; tidak memperhatikan lingkungan sekitar. (http://books.google.co.id/books?id) c. Katalepsi -Katalepsi merupakan suatu sikap dan postur tertentu, biasanya dipakai bersama-sama dengan istilah fleksibilitas serea. Perbedaannya, katalepsi dilakukan sendiri oleh penderita sedangkan pada fleksibilitas serea, sikap atau postur tersebut dilakukan oleh pemeriksa. -Katapleksi berarti tidak dapat bergerak (imobilisasi) atau paralisis yang bersifat sementara. Katapleksi memperlihatkan serangan paroksismal dimana terdapat kehilangan tonus otot tanpa disertai penurunan kesadaran. Katapleksi biasanya berhubungan dengan narcoleptic attacks (paroxyms of sleep).( http://hil4ry.wordpress.com) d. Fleksibilitas serea -Mempertahankan secara kaku posisi badan tertentu (http://books.google.co.id/) -Mempertahankan posisis tubuh khususnya lengan / tungkai yang dibuat oleh orang lain. (http://books.google.co.id/) Peningkatan : a. Hiperkinesa,hiperaktivitas Hiperkinesa, hiperaktivitas adalah pergerakan atau aktivitas berlebihan (http://rumahkonsultasianak.wordpress.com) b. Gaduh gelisah katatonik aktivitas motorik yang kelihatannya tidak bertujuan dan seakan-akan tidak dipengaruhi oleh rangsang luar (http://rumahkonsultasianak.wordpress.com) c. Tik Tik (“tic”) gerakan involuter , sekejap serta berkali-kali mengenai sekelompok otot atau bagian badan yang relatif kecil. d. Grimase mimik yang aneh dan berulang-ulang. (http://rumahkonsultasianak.wordpress.com) e. Tremor Tremor adalah suatu gerakan gemetar yang berirama dan tidak terkendali, yang terjadi karena otot berkontraksi dan berelaksasi secara berulang-ulang.(http://id.answers.yahoo.com/) f. Kompulsif Penyakit Obsesif – Kompulsif ditandai dengan adanya obsesi dan kompulsi. Obsesi adalah gagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu, yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan. Kompulsi adalah desakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi. Penyakit ini terjadi pada 2,3% dewasa. Penyebabnya tidak diketahui. (http://dokterkecil.wordpress.com) 3. Efek-emosi Afek adalah emosi yang segera dirasakan berkaitan dengan ide, (http://terselubungsekali.blogspot.com) a. Adekuat : Sesuai (appropriate), kondisi dimana irama emosional sesuai dengan gagasan, pikiran, atau pembicaraan yang menyertai. (http://terselubungsekali.blogspot.com) b. Inadekuat : Terbatas (restricted/constricted), penurunan intensitas irama perasaan yang masih kurang buruk dibanding afek tumpul. (http://terselubungsekali.blogspot.com) c. Datar/dangkal : (flat), tidak ada atau hampir tidak adanya ekspresi afek yang bermanifestasi sebagai suara yang monoton dan wajah yang tidak berubah. (http://terselubungsekali.blogspot.com) d. Tumpul : (blunted), gangguan afek berupa penurunan intensitas irama perasaan yang terungkap. (http://terselubungsekali.blogspot.com) e. Labil : perubahan irama yang cepat dan tiba-tiba dan tidak berhubungan dengan stimuli eksternal. (http://terselubungsekali.blogspot.com) f. Anhedonia Dalam psikologi dan psikiatri , didefinisikan sebagai ketidakmampuan untuk mengalami kesenangan dari kegiatan biasanya ditemukan menyenangkan, misalnya hobi, olahraga, interaksi sosial atau aktivitas seksual. Anhedonia bisa menjadi karakteristik dari gangguan mental termasuk gangguan mood , gangguan schizoafektif , gangguan kepribadian skizofrenia dan skizofrenia . Pasien skizofrenia yang terkena menggambarkan diri mereka sebagai perasaan emosional kosong. Gangguan mood biasanya diamati pada gangguan kejiwaan banyak. Mengganggu perubahan mood dapat terjadi resultan terhadap peristiwa kehidupan yang penuh stres dan mereka yang tidak biasa selama masa penyakit fisik. Sementara anhedonia dapat menjadi fitur dari perubahan mood seperti itu, mereka tidak saling inklusif. (http://translate.google.co.id) g. Kesepian Kesepian adalah tidak menyenangkan perasaan di mana seseorang merasakan rasa yang kuat kekosongan dan kesendirian yang dihasilkan dari rendahnya tingkat hubungan sosial. Namun, itu adalah subjektif pengalaman. Kesepian juga telah digambarkan sebagai nyeri sosial - suatu mekanisme psikologis dimaksudkan untuk mengingatkan individu isolasi dan memotivasi dia / dia untuk mencari hubungan sosial. (http://translate.google.co.id/) h. Eforia Euforia dari Yunani Kuno εὖ , "baik", dan φέρειν . "Menanggung") (semantik kebalikan dari dysphoria ) adalah medis diakui sebagai jiwa dan emosional kondisi di mana seseorang mengalami perasaan intens kesejahteraan , kegembiraan, kebahagiaan, kegembiraan ekstasi, dan sukacita. Secara teknis, euforia adalah mempengaruhi , tetapi istilah bahasa sehari-hari sering digunakan untuk mendefinisikan emosi sebagai negara intens transenden kebahagiaan dikombinasikan dengan rasa luar biasa dari kepuasan . Ini juga telah didefinisikan sebagai "keadaan afektif berlebihan kesejahteraan atau kegembiraan." [3] Kata berasal dari bahasa Yunani εὐφορία, "kekuatan abadi dengan mudah, kesuburan". Euforia umumnya dianggap sebagai keadaan fisik dan psikologis berlebihan, kadang-kadang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan psikoaktif dan tidak biasanya dicapai selama normal pengalaman manusia. Namun, beberapa perilaku alam, seperti kegiatan menghasilkan orgasme , cinta atau kemenangan dari atlet , dapat menginduksi euforia singkat negara. [2] Euforia juga telah dikutip selama agama atau spiritual tertentu ritual dan meditasi Gangguan tersebut termasuk "gangguan bipolar , kepribadian siklotimik , cedera kepala, dan hipertiroidisme". Euforia juga dapat terjadi dengan "penyakit yang mempengaruhi sistem saraf, seperti sifilis dan multiple sclerosis". i. Ambivalensi perasaan tidak sadar yg saling bertentangan thd situasi yg sama atau terhadap seseorang pd waktu yg sama (http://www.artikata.com/arti-318665-ambivalensi.html) j. Apatis ‘Apatis berarti tidak peduli’ (bahasa Inggris, “apathy” berasal dari kata Yunani “a-pathos”, harfiah : tanpa perasaan). Olehnya kita menggunakan istilah “apatis”. apatis adalah acuh tak acuh, masa bodoh dan tidak peduli. Orang yang apatis adalah orang yang tidak peduli urusan orang lain, tidak peduli lingkungan dan apa yang terjadi di sekitarnya (http://www.facebook.com/) k. Marah -Marah adalah keputusan yang di ambil tanpa adanya pemahaman yang kurang cukup,hasil dari ketidak puasan atau kecewa di saat kenyataan menunjuk kepadanya. (http://www.facebook.com/) - Marah adalah respon paling umum manusia untuk menunjukkan reaksinya terhadap sesuatu yang tidak menyenangkan. Namun berhenti pada marah semata, tidak cukup. (http://www.referensisukses.com) l. Depresi/sedih Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut sebagai suatu Gangguan Depresi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Depresi) m. Cemas -Cemas adalah sebuah emosi dan pengalaman subjektif dari seseorang -Cemas adalah suatu keadaan yang membuat seseorang tidak nyaman dan terbagi dalam beberapa tingkatan -Cemas berkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya (http://imron46.blogspot.com) 4. Interaksi selama wawancara a. Kontak mata kurang : Selama wawancara, pasien lebih banyak menunduk dan menjawab pertanyaan dengan tidak melihat perawat. (http://sehat-jasmanidanrohani.blogspot.com) - Tidak mau menatap lawan bicara. (http://miming-serukam.blogspot.com/2011/03/.html) b. Defensif : Selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya. (http://sehat-jasmanidanrohani.blogspot.com) c. Curiga : Menunjukkan sikap/perasaan tidak percaya pada orang lain. (http://sehat-jasmanidanrohani.blogspot.com) 5. Persepsi (http://sehat-jasmanidanrohani.blogspot.com/2010/11/ganguan-jiwa.html) a. Halusinasi penglihatan Dikatakteristikkan dengan adanya stimulus penglihatan dalam bentuk pancaran cahaya, gambaran geometric, gambar kartun dan atau panorama yang luas dan kompleks. Penglihatan bisa menyenangkan atau menakutkan. b. Halusinasi suara/akustik/pendengaran Dikarakteristikkan dengan mendengar suara, terutama suara-suara orang, biasanya klien mendengan suara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu. c. Halusinasi penciuman/olfactory Dikarakteristikkan dengan adanya bau busuk, amis dan bau yang menjijikkan seperti darah, urine, atau feces. Kadang-kadang tercium bau harum. Biasanya berhubungan dengan penyakit stroke, tumor, kejang dan dementia. d. Halusinasi pengecapan/Gastatorik Dikarakteristikkan dengan merasakan sesuatu yang busuk, amis dan menjijikkan e. Halusinasi perabaan/taktil Adalah mengalami nyeri atau ketidajnyamanan tanpa stimulus yang jelas. Dikarakteristikkan dengan adanya rasa sakit atau tidak enak. Contoh merasakan sensasi listrik dating dari tanah, benda mati atau orang lain. f. Halusinasi kinestetik/phantom limb Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa bergerak g. Halusinasi viseral Halusinasi alat tubuh bagian dalam yang seolah-olah ada perasaan tertentu yang timbul di tubuh bagian dalam misalnya lambung seperti ditusuk-tusuk jarum. h. Halusinasi histerik Halusinasi yang timbul pada neurosis histerik karena konflik emosi. i. Halusinasi Hipnogogik Persepsi sensorik bekerja yang salah terdapat pada orang normal, terjadi tepat sebelum bangun tidur (menjelang masuk tidur). j. Halusinasi Hipnopompik Halusinasi yang terjadi menjelang bangun tidur. Disamping itu ada pula pengalaman halusinatorik dalam impian yang normal. k. Halusinasi perintah -Halusinasi kinestetik terjadi ketika klien tidak bergerak tetapi melaporkan sensasi gerakan tubuh. Gerakan tubuh kadang kala yang tidak lazim, misalnya melayang keatas tanah. - Halusinasi sinestetik :karakteristik ditandai dengan merasakan fungsi tubuh seperti darah mengalir melalui vena atau arteri, makanan dicerna atau pembentukan urine. (Menurut Stuart, 2007) 6. Ilusi (http://sehat-jasmanidanrohani.blogspot.com/2010/11/ganguan-jiwa.html) a. Ilusi : Sebuah kondisi yang mempersepsikan berbeda terhadap sebuah objek, misalnya menyaksikan permainan sulap, kita sedang mengalami ilusi. Dimana hal tersebut merupakan suatu persepsi yang salah/interpretasi terhadap stimulus eksternal yang nyata. b. Depersonalisasi : Merupakan suatu persepsi subjektif bahwa orang-orang disekitarnya berubah asing atau aneh. Ditandai dengan perasaan terpisah yang lama atau berulang dari tubuh atau proses mental seseorang dan oleh perasaan di luar peninjau pada kehidupan seseorang. c. Derealisasi : Persepsi subjektif bahwa lingkungan berubah aneh/tidak nyata. 7. Proses pikir a. Arus pikir a. Koheren Pikiran yang secara umum dapat kita mengerti. b. Inkoheren : pikiran yang secara umum tidak dapat kita mengerti, pikiran atau kata keluar bersama-sama tanpa hubungan yang logis atau tata bahasa tertentu hasil disorganisasi pikir. c. Sirkum Stansial Pembicaraan yang berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan. d. Tangensial Pembicaraan yang berbelit-belit tapi tidak sampai tujuan. e. Asosiasi longgar mengatakan hal-hal yang tidak ada hubungannya satu sama lain, umpama, “saya mau makan. Semua orang dapat berjalan”. Bila ekstrim, maka akan terjadi inkoherensi. Asosiasi yang sabgat longgar dapat silihat dari ucapan seorang penderita seperti berikut ini, “….Saya yang menjalankan mobil kita harus membikin tenaga nuklir dan harus minum es krim…”. f. Fliht of Ideas Pikiran melayang (“flight of ideas”): perubahan yang mendadak lagi cepat dalam pembicaran, sehingga suatu idea yang belum selesai diceritakan sudah disusul oleh idea yang lain. Umpamanya seorang pasien pernah bercerita, “Waktu saya datang ke rumah sakit kakak saya baru mendapat rebewes, lalu untung saya pakai kemeja biru, hingga pak dokter menanyakan bila sudah makan…”. g. Bloking Benturan (“blocking”): jalan pikiran tiba-tiba berhenti atau berhenti di tengah sebuah kalimat. Pasien tidak dapat menerangkan kenapa ia berhenti. h. Perseverasi berulang-ulang menceritakan suatu idea, pikiran atau tema secara berlebihan. Seoraqng penulis pernah mendengar seorang pasien berkata,”Nanti besok saya pulang, ya saya sudah kangen rumah, besok saya sudah berada di rumah, sudah makan enak di rumah sendiri, ya pak dokter, satu hari lagi nanti saya sudah bisa tidur di rumah, besok ayah akan datang mengambil saya pulang…”. i. Logorea banya bicara, kata-kata dikeluarkan bertubi-tubi tanpa control mungkin coherent atau incoherent. j. Neologisme membentuk kata-kata baru yang tidak dipahami oleh umum, misalnya “Saya radiltu semua partimun”. k. Irelevansi isi pikiran atau ucapan yang tidak ada hubungannya dengan pertanyaan atau dengan hal yang sedang dibicarakan. l. Asosiasi bunyi (“clang association”): mengucapkan perkataan yang mempunyai persamaan bunyi, umpamanya pernah didengar, “Saya mau makan di Tarakan, seakan-akan berantakan”. m. Main kata-kata Main-main dengan kata-kata: menyajak (membuat sajak) secara tidak wajar. Umpamanya pernah seorang penulis menerima sajak yang antara lain berbunyi: Wahai jagoku yang tersembunyi Meskipun kau jago Tanpa kau hatiku sunyi Tanpa kau hatiku mewangi n. Afasi Mungkin sensorik (tidak atau sukar mengerti bicara orang lain) atau motorik (tidak dapat atau sukar berbicara), sering kedua-duanya sekaligus dan terjadi karena kerusakan otak. b. Isi pikir a. Obsesi Pikiran yang selalu muncul walaupun klien berusaha menghilangkannya. b. Fobia Ketakutan yang patologis/tidak logis terhadap objek/situasi tertentu. c. Ekstasi kegembiraan yang luar biasa atau ekstasi (“ectasy”) dapat timbul secara mengambang pada orang yang normal selama fase permulaan narkosa (anesthesia umum). Boleh juga disebabkan oleh narkotika (“feeling high” atau “fligh” sebagai logat para narkotik) atau kadang-kadang timbul sepintas lalu pada skizofrenia. Semua mengatakan bahwa isi pikiran mereka itu tidak dapat diceritakan. d. Fantasi ialah isi pikiran tentang suatu keadaan atau kejadian yang diharapkan atau diinginkan, tetapi dikenal sebagai tidak nyata. Fantasi yang kreatif menyiapkan si individu untuk bertindak sesudahnya: fntasi dalam lamunan merupakan pelarian bagi keinginan yang tidak dapat dipenuhi. Pada psedologia fantastika (“psedologia fantastica”) orang itu percaya akan kebenaran fantasinya secara intermittent dan selama jangka waktu yang cukup lama untuk bertindak sesuai dengan itu. e. Bunuh diri Pikiran bubuh diri (“suicidal thoughts/ideation”): mulai dari kadang-kadang memikirkan hal bunuh diri sampai terus-menerus memikirkan cara bagaiman ia dapat membunuh dirinya. f. Ideas of reference pembicaraan orang lain, benda-benda atau sesuatu kejadian dihubungkannya dengan dirinya. g. Pikiran Magis Keyakinan klien tentang kemampuannya melakukan hal-hal yang mustahil/diluar kemampuannya. h. Preokupasi Pikiran terpaku pada sebuah ide saja, yang berhubungan dengan keadaan yang bernada emosional yang kuat i. Alienasi Rasa terasing (alienasi): perasaan bahwa dirinya sudah menjadi lain, berbeda, asing. j. Rendah diri merendahkan, menghinakan dirinya sendiri, menyalahkan dirinya tentang suatu hal yang pernah atau tidak pernah dilakukannya. k. Pesimisme Adalah paham yang menganggap bahwa segala sesuatu yang ada pada dasarnya adalah buruk atau jahat. Kata pesimisme berasal dari bahasa Latin pessimus yang artinya terburuk. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pesimisme) l. Waham : Keyakinan tentang suatu isi pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataannya atau tidak cocok dengan intelegensi dan latar belakang kebudayaannya, biarpun dibuktika kemusyahilan hal itu. (http://gladiolstrange.blogspot.com/2009/05/gangguan-pikir-bentuk-isi-dan-arus.html) a. Waham Agama : Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan secara berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. b. Waham Somatis : Klien mempunyai keyakinan tentang tubuhnya dan dikatakan secara berulang yang tidak sesuai engan kenyataan. c. Waham Kebesaran : merupakan waham dimana yang bersangkutan merasa bahwa dirinya memiliki keistimewaan tertentu, merasa memiliki kemampuan yang hebat tetapi sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan. d. Waham curiga : Klien mempunyai keyakinan bahwa ada seseorang atau sekelompok yang berusaha merugikan atau mencederai dirinya yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai kenyataan. e. Waham nihilistik : merupakan waham dimana yang bersangkutan merasa bahwa dirinya tidak memiliki eksistensi dan merasa dirinya tidak berarti. f. Waham kejaran : merupakan suatu jenis waham dimana yang bersangkutan merasa yakin bahwa ada orang yang mau bermaksud / berniat jahat kepadanya tanpa suatu dasar atau alasan yang dapat dapat menjelaskan secara realistis terhadap keyakinannya. Contoh : merasa diguna-guna, disantet, diikuti, mau dibunuh. g. Waham dosa : Waham dosa bersalah merupakan waham dimana orang yang bersangkutan merasa bahwa dirinya memiliki dosa bersalah dan tidak bisa diampuni. h. Waham bizar (http://gladiolstrange.blogspot.com/2009/05/gangguan-pikir-bentuk-isi-dan-arus.html) a. Sisip pikir : Klien yakin ada ide pikiran orang lain yang disisipkan didalam pikiran yang disampaikan secara berulang dan tidak sesuai kenyataan. b. Siap pikir : Klien yakin bahwa orang lain tahu apa yang dia pikirkan walaupun dia tidak menyatakan kepada orang tersebut yang dinyatakan secara berulang dan tidak sesuai kenyataan. c. Kontrol pikir : Klien yakin pikirannya dikontrol oleh kekuatan dari luar. 8. Kesadaran a. Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya. (nursingbegin.com/tingkat-kesadaran) b. Somnolensia : Jelas sudah lebih mengantuk dan rangsang yang lebih keras lagi diperlukan untuk menarik perhatiannya. (nursingbegin.com/tingkat-kesadaran) -(Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal. -Keadaan kesadaran yang mau tidur saja. Dapat dibangunkan denganrangsang nyeri, tetapi jatuh tidur lagi c. Sopor : -Sopor adalah hanya berespon dengan rangsang yang keras; ingatan, orientasi, dan pertimbangan sudah hilang. (nursingbegin.com/tingkat-kesadaran) - Sopor, kesadarannya seperti orang yang tidur lelap, dimana ingatan,orientasi, dan pertimbangannya sudah hilang. Kalau dirangsang hanya sedikit memberikan respon, dengan tidak acuh atau dengan membukamata sebentar kemudian tidur lagi. (http://www.scribd.com/doc/43967362/simtomatologi-gangguan-jiwa) d. Subkoma dan koma : Tidak ada lagi respons terhadap rangsang yang keras; bila sudah dalam sekali, maka reflek pupil (yang sudah melebar) dan reflex muntah hilang lalu timbullah reflex patologik. (nursingbegin.com/tingkat-kesadaran) Kualitatif Apa yang diukur Glasgow adalah sekadar nilai kuantitatif 'Kesadaran'. Sedangkan fungsi luhur adalah bersifat kualitatif. Pengukuran fungsi luhur seseorang biasanya diukur dengan metode psikotest. Kesadaran yang bersifat kualitatif sangat berkait dengan fungsi akal seseorang. Kualitas kesadaran yang baik, menunjukkan fungsi akal yang juga baik. Sedangkan kualitas kesadaran yang jelek, menggambarkan fungsi akal yang juga jelek. Karena itu, kesadaran dan akal bisa menjadi parameter atas kualitas Jiwa seseorang. Kualitas akal dan kesadaraan yang baik, menggambarkan fungsi jiwa baik dan sebaliknya. Namun jika akal dan kesadarannya rusak, maka jiwanya pun rusak, begitu pun sebaliknya. (http://rizafahlevi.blogspot.com/2011/04/) a. Tidak Berubah Kesadaran tidak berubah, tetapi kemampuan mengadakan hubungan dan pembatasan terhadap dunia luar dan dirinya sendiri sudah terganggu. (http://www.scribd.com/doc/simtomatologi-gangguan-jiwa) b. Berubah Kesadaran berubah, kesadarannya tidak normal, tidak menurun, tidak meninggi, tetapi kemampuan mengadakan hubungan dan pembatasan terhadap dunia luar dan dirinya sendiri sudah terganggu dalam taraf tidak sesuai dengan kenyataan. (http://www.scribd.com/doc/simtomatologi-gangguan-jiwa) c. Gangguan Tidur (http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah-iskandar%20japardi12.pdf) Jenis dan lamanya gangguan tidur (duration of sleep disorder), dengan mengetahui jenis dan lamanya gangguan tidur, selain untuk membantu mengidentifikasi penyebabnya, juga dapat memberikan pengobatan yang adekuat. o Pada tahun 1984, The International Institute of Health membuat suatu konsensus pengelompokan gangguan tidur berdasarkan lamanya gangguan yang terdiri dari: 1). Transient yaitu jika gangguan tidurnya kurang dari 7 hari 2). Short term yaitu jika gangguan tidurnya menetap lebih dari 7 hari dan kurang dari 3 minggu. Kedua gangguan tersebut biasanya berhubungan dengan stress yang akut seperti perubahan kehidupan sosial, peningkatan emosional, faktor lingkungan, faktor sistemik, kelainan gangguan kesehatan, desinkronisaso irama sirkadian. 3). Long term yaitu jika gangguan tidur menetap lebih dari 3 minggu. Biasanya berhubungan dengan gangguan tidur primer, gangguan psikiatri, gangguan kesehatan, gangguan psikologi. o Pada tahun 1990, American Sleep Disorders Association membuat reklasifikasi untuk mencari kemungkinan penyebab gangguan tidur menjadi 4 kelompok yaitu: 1. Dissomnia, misalnya: ganguan intrisik, gangguan ekstrisik, gangguan irama sirkadian. 2. Parasomnia, misalnya: Gangguan aurosal, gangguan bangun-tidur, berhubungan fase REM. 3. Gangguan kesehatan/psikiatri, misalnya: gangguan mental, gangguan neurologi, gangguan kesehatan. 4. Gangguan yang tidak terklasifikasi d. Meninggi Kesadaran yang meninggi, kesadaran dengan respon yang meninggiterhadap rangsang, suara-suara terdengar lebih keras, warna-warnakelihatan lebih jelas atau terang. (http://www.scribd.com/doc/43967362/simtomatologi-gangguan-jiwa) e. Hipnosa Adalah kesadaran sengaja dirubah menurun/menyempit, hanya terima rangsang dari sumber tertentu melalui sugesti, akhirnya timbul amnesia. (http://miming-serukam.blogspot.com/2011/03/status-mental-pada-kejiwaan.html) f. Disosiasi : -Disosiasi adalah pemisahan diri secara psikologik dari kesadarannya, diikutidengan amnesia sebagian. (http://www.scribd.com/doc/43967362/simtomatologi-gangguan-jiwa) o Trans : Kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungan, biasanya mulai mendadak, bengong, melamun missal kuda kepang, upacara adat. o Senjakala Histerik : Kehilangan ingatan atas dasar psikologik, terjadi pada waktu tertentu dan biasanya selektif. o Fugue : Periode penurunan kesadaran dengan pelarian secara fisik dari keadaan yang banyak menimbulkan stress, tetapi mempertahankan kebiasaan/keterampilan. o Serangan Histerik : Penampilan emosional yang jelas dengan unsure tarik perhatian dan kelihatannya tidak ada kontak dengan lingkungan. 9. Memori Daya Ingat : kemampuan individu untuk merekam, menyimpan, dan memproduksi kembali informasi dan kesan-kesan. Ada pula yang mengartikannya sebagai kemampuan untuk menghubungkan peristiwa masa lalu yang terjadi pada diri dan lingkungan seseorang dengan peristiwa saat ini. Jadi proses mengingat melalui tiga tahapan, yaitu : Registrasi : Mencatat atau merekam suatu pengalaman di dalam susunan saraf pusat Retensi / Resistensi : Menyimpan atau menahan catatan pengalaman tadi Recall / Retrivier : Mengingat atau mengeluarkan kembali catatan atau rekaman pengalaman tersebut. (http://arzam-asra.blogspot.com/) a. Gangguan daya ingat jangka panjang (Long Term Memory) Tidak dapat mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satu bulan. (http://miming-serukam.blogspot.com/2011/03/status-mental-pada-kejiwaan.html) b. Gangguan daya ingat jangka pendek (Short Term Memory) Tidak dapat mengingat kejadian yang terjadi dalam minggu terakhir. (http://miming-serukam.blogspot.com/2011/03/status-mental-pada-kejiwaan.html) c. Gangguan daya ingat saat ini Tidak dapat mengingat kejadian yang baru saja terjadi. (http://miming-serukam.blogspot.com/2011/03/status-mental-pada-kejiwaan.html) d. Amnesia Amnesia, yaitu keadaan seseorang kehilangan ingatan, mungkin sebagianatau seluruhnya. Ada dua macam amnesia, yaitu antegrade dan retrograde. (http://www.scribd.com/doc/43967362/simtomatologi-gangguan-jiwa) e. Hipermnesia -Hypermnesia, yaitu ingatan yang berlebih-lebihan, sehingga seseorang dapatmenggambarkan kejadian-kejadian secara mendetail. (http://www.scribd.com/doc/43967362/simtomatologi-gangguan-jiwa) - Hipermnesia : Penahanan dalam ingatan (“retensi”) dan pemanggilan kembali (“recall”) yang berlebihan baiknya. (http://arzam-asra.blogspot.com/) f. Konfabulasi -Gangguan berfikir dimana pasien menggabungkan ide-ide dan peristiwa-peristiwa yang tidak relevan dan tidak berhubungan dalam usaha untuk mengisi celah-celah yang ditimbulkan oleh hal-hal yang hilang dari ingatannya. (http://books.google.co.id/books) - Konfabulasi : secara tidak sadar mengisi lubang-lubang dalam ingatannya dengan cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan, akan tetapi ia percaya akan kebenarannya. (http://arzam-asra.blogspot.com/) g. Paramnesia Paramnesia, yaitu ingatan yang keliru (ilusi ingatan) karena distorsi pemanggilan kembali (recall), meliputi: konfabulasi, deja vu, jamais vu,fausse reconnaissance. (http://www.scribd.com/doc/43967362/simtomatologi-gangguan-jiwa) a. De javu : seperti pernah melihat/mengalami sesuatu padahal tidak. (http://miming-serukam.blogspot.com/2011/03/status-mental-pada-kejiwaan.html) b. Jamais vu : Seperti belum pernah melihat/mengalami sesuatu, sebenarnya sudah. (http://miming-serukam.blogspot.com/2011/03.html) c. Konfabulasi : -Gangguan berfikir dimana pasien menggabungkan ide-ide dan peristiwa-peristiwa yang tidak relevan dan tidak berhubungan dalam usaha untuk mengisi celah-celah yang ditimbulkan oleh hal-hal yang hilang dari ingatannya. (http://books.google.co.id/books) - Konfabulasi : secara tidak sadar mengisi lubang-lubang dalam ingatannya dengan cerita yang tidak sesuai dengan kenyataan, akan tetapi ia percaya akan kebenarannya. (http://arzam-asra.blogspot.com/) d. Fausse reconnaissance (Pemalsuan Ingatan) -Pengenalan kembali yang keliru, merasa benar padahal keliru. (http://miming-serukam.blogspot.com/2011/03/status-mental-pada-kejiwaan.html) -Ingatan yang dibentuk sebagai jawaban terhadap kebutuhan afektif. penderita memberikan kesimpulan yang salah terhadap suatu kejadiaan dengan menambahkan hal-hal yang kecil yang dibuatnya sendiri dan menghubungkan dengan pengalaman yang tidak berdasarkan kenyataan. Atau pengenalan kembali yang keliru, merasa pasti bahwa pengenalannya itu benar, tetapi sesungguhnya tidak benar sama sekali. (http://arzam-asra.blogspot.com/)

1 komentar:

  1. Padahal isinya bermanfaat tapi tulisannya acak-acakan sekali seperti gak niat. saran saja lebih baaik diperbaiki.

    BalasHapus